Program Tol Laut Masih Terganjal Ego Sektoral

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, agar program tol laut sukses harus terlebih dulu ketahui mekanisme di lapangan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Nov 2016, 13:44 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 13:44 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, program tol laut masih terganjal kendala ego sektoral.

Budi mengatakan, saat ini penggunaan transportasi laut masih sedikit, porsinya kurang dari 10 persen. Padahal Indonesia memiliki lautan yang teramat luas. Akan tetapi,  yang masih jadi andalan adalah transportasi darat.

"Penggunaan jalur darat masih dominan sekali di atas 90 persen, laut kurang 10, padahal kita tahu laut anugerah dari tuhan yang tidak usah kita buat," kata Budi, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Budi menuturkan, dalam meningkatkan pemanfaatan lautan untuk transportas‎i Pemerintah memiliki program tol laut. Namun, pada kenyataannya program tersebut masih terganjal ego sektoral. Salah satunya terjadi pada Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menginginkan setiap kabupaten disinggahi kapal tol laut.

"Oleh karenanya kita melihat fakta di lapangan terjadi ego sektoral di berbagai Provinsi dan beberapa badan usaha. Kalau Provinsi yang jelas kelihatan ego sektoral terjadi di NTB dna NTT di mana masing-masing kabupaten menginginkan daerah yang singgahi kapal. Padahal kalau kita harus menyinggahi banyak kapal di NTB dan NTT untuk capai satu titik tidak ekonomi," papar Budi.

‎Budi mengungkapkan, untuk mensukseskan program tol laut, harus diketahui terlebih dahulu mekanisme di lapangan. Kemudian mereformasi cara berpikir seluruh pihak yang terlibat dalam program ini.

"Tidak mungkin tol laut berjalan baik kalau kita tidak tahu mekanisme yang berjalan di lapangan, pelaku usah, Pemda dan masyarakat. Banyak bukti yang mengatakan bahwa kita harus mereformasi cara berpikir," tutur Budi. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya