Liputan6.com, Taiwan Indonesia adalah salah satu mitra dagang penting bagi Taiwan. Kerja sama antara Indonesia dan Taiwan mencakup perdagangan dan investasi.Â
Â
Chern-Chyi Chen, Deputi Dirjen Biro Perdagangan Internasional Taiwan, mengatakan bagi Taiwan perdagangan adalah tumpuan ekonomi paling besar. Ini dibuktikan dari kontribusi perdagangan terhadap GDP negara ini.Â
Â
"Mencapai 99,8 persen. Jadi perdagangan sangat penting, terutama perdagangan merchandise atau consumer good," ujar dia saat ditemui di kantornya, Taipei, Taiwan, Kamis (24/11/2016).Â
Â
Ekspor Taiwan, tuturnya, di tahun 2015 mencapai US$ 285,34 miliar, naik 10,9 persen dibanding tahun 2014. Sedangkan impor Taiwan mencapai US$ 237,22 miliar, turun 15,8 persen.Â
Â
Dia melanjutkan, Taiwan punya hubungan kerja sama perdagangan yang baik dengan negara-negara di dunia. Negara di kawasan Asia Tenggara adalah mitra kerja sama yang sangat penting bagi negara beribu kota Taipei ini.
Â
Dia merinci urusan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, peringkat pertama diduduki Singapura, diikuti Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, kemudian Indonesia.Â
Â
"Total volume perdagangan antara Taiwan dengan negara ASEAN mencapai sekitar US$ 80,6 miliar," ujar Sekjen Biro Perdagangan Internasional Taiwan, Guann Jyh Lee, menambahkan.
Â
Dia juga menyebut ASEAN memakan porsi sekitar 54 persen dari total perdagangan Taiwan.Â
Â
Lebih rinci lagi, volume perdagangan antara Taiwan dengan Indonesia mencapai US$ 8,9 miliar di 2015, yang mencakup ekspor US$ 3,03 miliar dan impor US$ 5,9 miliar. "Jadi kita ada defisit hampir US$ 2,9 miliar," ujarnya.Â
Â
Beberapa produk yang diimpor dari Indonesia di antaranya adalah minyak sawit, produk pertanian, hingga gas alam. Sedangkan Taiwan mengekspor barang seperti mesin juga produk elektronik ke Indonesia. "Jadi tentu saja Indonesia adalah mitra dagang yang sangat penting," ujarnya.Â
Â
Dia juga mengharapkan volume perdagangan dan kerja sama kedua negara, atau lebih umumnya dengan negara di ASEAN semakin tumbuh. Apalagi dengan dikeluarkannya kebijakan baru, yakni New Southbound Policy, yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan investasi, transfer teknologi, sumber daya, dan aspek lainnya.Â
Â
Liputan6.com mendapatkan kesempatan berkunjung ke Taiwan bersama wartawan lain se-Asia Tenggara atas undangan Taiwan Economic and Trade Office untuk Indonesia. (Zul/Nrm)