Ini Kendala RI Sulit Wujudkan Program Ketahanan Pangan

Beberapa masalah masih menggelayuti program ketahanan pangan nasional.

oleh Rita AyuningtyasAchmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Nov 2016, 17:44 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 17:44 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha menyatakan upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dihadapkan berbagai masalah. Salah satunya soal masalah tumpang tindih dan ketidakcukupan lahan.

Ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan, dan Kehutanan, Franky Oesman Widjaja saat rapat koordinasi nasional (Rakornas) Kadin yang berlangsung di Hotel Pullman Jakarta, Senin (28/11/2016).

Adapun rakornas kali ini mengangkat tema Ketahanan Pangan Nasional melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi.

"Permasalahan yang dihadapi oleh pemangku kepentingan bidang agribisnis adalah tumpang tindih lahan dan ketidakcukupan lahan yang mejadi tantangan utama dalam kepastian berusaha," kata dia.

Dia pun berharap Rakornas dapat menghasilkan sebuah masukan yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mempercepat one map policy yakni perumusan peruntukan lahan.

Harapannya, produksi komoditas pangan strategis seperti jagung, gula, makanan ternak dapat terpenuhi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Selain itu, dia juga menyampaikan permasalahan pangan di Indonesia adalah mengenai logistik. Saat ini lebih dari setengah hasil pangan rusak saat pengiriman.

"Negara maju yang sudah dapat menekan tingkat kerusakan saat pengiriman di bawah single digit," ungkap dia.

Rakornas kali ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. (Amd/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya