BKPM: Daripada Ikut OPEC, Lebih Baik RI Benahi Sektor Migas

Keputusan Indonesia untuk membekukan keanggotaannya di OPEC justru akan membawa dampak positif.‎

oleh Septian Deny diperbarui 01 Des 2016, 21:04 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 21:04 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyambut pembekuan keanggotaan Indonesia di Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Menurut dia, pembekuan tersebut membuat Indonesia lebih fokus membenahi sektor minyak dan gas (migas) di dalam negeri.

Thomas mengungkapkan, dirinya selama ini tidak mengerti alasan Indonesia kembali menjadi anggota OPEC. Hal tersebut karena Indonesia‎ saat ini ‎merupakan negara importir, bukan eksportir minyak.

"Kalau saya pribadi sih malah senang. Saya terus terang pribadi nggak pernah mengerti kenapa kita masuk ke OPEC. Maaf ya, karena kita sudah lama tidak menjadi negara eksportir. Jadi saya kurang mengerti waktu kita kembali masuk. Jadi buat apa," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Menurut dia, keputusan Indonesia untuk membekukan keanggotaannya di OPEC justru akan membawa dampak positif.‎ Indonesia bisa lebih fokus melakukan pembenahan pada sektor migas di dalam negeri.

"Ini positif. Saya kira begitu. Kita bisa fokus ke masalah sendiri. Kalau kita masih di OPEC, kita akan terseret-seret masalah kartel itu. Masalah konsorsium itu. Sibuk berdebat mengenai jatah produksinya Iran, Irak, Libya," kata dia.

Thomas menyatakan, dari pada Indonesia ikut dalam sebuah forum yang tidak memberikan keuntungan apa-apa, lebih baik melakukan perbaikan di dalam negeri. Dengan demikian, sektor migas Indonesia bisa tumbuh lebih baik.

"Jadi menurut saya seperti diuraikan Pak Wapres, kita musti fokus membenahi internal. Jadi enggak usah ikutan forum yang enggak jelas benefitnya. Ngapain kita urusin jatah produksinya Iran, Irak, Libya. Mendingan kita fokus membenahi sektor migas di dalam negeri dulu," tandas dia. (Dny/gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya