Daging Kerbau Impor Bikin Pemotongan di RPH Turun 30 Persen

Saat ini harga daging sapi di pasar berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogram(kg).

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Des 2016, 08:12 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 08:12 WIB
Saat ini harga daging sapi di pasar berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogram(kg).
Saat ini harga daging sapi di pasar berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogram(kg).

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan daging kerbau impor ternyata berdampak terhadap kondisi pasokan daging sapi di dalam negeri. Terjadi penurunan pemotongan daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) hingga 30 persen sejak daging kerbau impor masuk ke Indonesia.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi menyebut keberadaan kerbau impor memberikan depresi terhadap pasar daging sapi di dalam negeri. "Ini terjadi sejak daging kerbau India masuk ke dalam negeri," kata dia di Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Dia mengatakan kondisi ini terjadi di RPH yang terletak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodetabek). Kondisi ini cukup membuat khawatir pedagang.

Adapun pasar daging sapi yang paling tertekan keberadaan daging kerbau impor tersebut adalah untuk jenis secondary cut. "Penjualan daging yang paling terpengaruh adalah di jenis secondary cut, prime cut," tutur dia.

Saat ini harga daging sapi di pasar berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Sementara pemerintah menjual daging kerbau impor di posisi Rp 80 ribu per kg.

Daging kerbau impor memang telah masuk ke Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Perum Bulog mengimpor daging kerbau dari India yang totalnya mencapai 10 ribu kilogram (kg).

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu sebelumnya mengungkapkan, selama ini Malaysia juga mengimpor daging kerbau dari India, seperti yang dilakukan Indonesia pada saat ini.

Namun Wahyu menegaskan daging kerbau yang diimpor Perum Bulog meski berasal dari negara yang sama, tapi memiliki kualitas yang jauh berbeda.

"‎Daging kerbau ke Malaysia itu 93 persen VL atau ada kandungan lemak 7 persen sedangkan ke Indonesia 98 persen VL artinya lemak hanya 2 persen, jadi lebih berkualitas," kata Wahyu saat berbincang dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Wahyu menuturkan, saat ini ada 10 rumah potong hewan (RPH) asal India yang menjadi pemasok ‎utama daging kerbau ke Indonesia. Sementara Malaysia hanya memiliki tujuh RPH yang bekerja sama dengan importir.

Meski berbeda jumlah perusahaan asal India yang menjadi pemasok daging kerbau, ada beberapa perusahaan yang juga memasok ke Indonesia dan Malaysia. (Nrm/Ndw)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya