Liputan6.com, Jakarta Pengusaha pusat belanja atau mal berharap kondisi sosial, politik dan keamanan Indonesia di 2017 lebih stabil dan kondusif. Dengan demikian, bisa membuat dunia usaha tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, pada 2016 lalu, terjadi banyak gejolak di dalam negeri dengan adanya aksi demo dan teror bom. Hal ini diharapkan tidak kembali terulang di 2017.
"Kalau bom mungkin tidak mempengaruhi secara langsung (terhadap kegiatan ekonomi. Orang-orang kita sudah biasa dengan teror seperti itu. Tapi kalau demo, pada hari demonya itu terasa sekali pengaruhnya. Jadi jangan sering-sering demo lah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (2/1/2017).
Baca Juga
Dia mengungkapkan, program pengampunan pajak (tax amnesty) yang digulirkan pemerintah terbukti telah berhasil dan menimbulkan harapan baru bagi ekonomi Indonesia yang lebih baik. Jangan sampai harapan ini dirusak oleh gejolak yang terjadi di dalam negeri.
"Kan kita lihat tax amnesty ini sudah berhasil, tapi keberhasilan ini tidak ada gunanya. Ini suatu kesempatan bagi Indonesia untuk maju, jadi jangan diganggu dan seluruh masyarakat harus mendukung itu," kata dia.
Oleh sebab itu, Stefanus berharap di 2017 ini kondisi politik dan keamanan di dalam negeri bisa lebih kondusif. Dirinya juga optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik di tahun ini jika kondisi tersebut bisa terwujud.
"Harapannya indonesia lebih damai, lebih enak. Perbedaan yang ada dihilangkan karena itu nggak ada hasilnya. Dampaknya hanya ke ekonomi Indonesia yang tambah hancur. Tapi saya optimis tahun ini lebih baik dan saya kira semunya juga harus optimis," tandas dia. (Dny/Nrm)
Advertisement