13 Juta Pengguna Elpiji 3 Kg Rampas Hak Orang Miskin

Pertamina siap membantu Pemerintah menyalurkan subsidi Elpiji kepada pihak yang berhak yaitu masyarakat miskin dan rentan miskin.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jan 2017, 17:05 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 17:05 WIB
Elpiji 3 kg
Pertamina siap membantu Pemerintah menyalurkan subsidi Elpiji kepada pihak yang berhak yaitu masyarakat miskin dan rentan miskin.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat, konsumsi Elpiji bersubsidi atau Elpiji 3 Kilogram (kg) membeludak. Para pengguna Elpiji 3 kg melebihi dari data resmi penyaluran paket perdana sebanyak 57 juta paket.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, dari penerapan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg pada 2007 hingga saat ini, Pertamina telah menyebar 57 juta paket.

Saat ini peredaran tabung Elpiji 3 kg di masyarakat melebih dari paket yang telah dibagikan. Peningkatan konsumsi 16 persen per tahun. Saat ini ada 70 juta tabung yang beredar untuk stok memenuhi kebutuhan masyarakat. "Tapi sekarang rolling tabung 70 juta tabung, tren terus mengalami kenaikan," ‎kata Wianda, di Jakarta, Selasa (17/1/2017). Artinya, terdapat 13 juta tabung yang digunakan oleh mereka yang tidak seharusnya.

Sayangnya, Wianda tidak bisa mengungkapkan penyebab membludaknya konsumsi Elpiji yang dibungkus dengan tabung berkelir hijau tersebut disebabkan oleh masyarakat yang mampu menggunakannya atau konsumsi alami. "Kami belum bisa maping apakah penggunan tepat sasaran," tutup Wianda.

Sebelumnya, Persero siap membantu Pemerintah menyalurkan subsidi Elpiji kepada pihak yang berhak yaitu masyarakat miskin dan rentan miskin. Karena saat ini Elpiji kg masih dinikmati juga oleh kalangan mampu.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang menyatakan, Pertamina saat ini terus mensosialisasikan untuk menyadarkan masyarakat, elpiji bersubsidi hanya untuk masyarakat miskin. Jika masyarakat mampu masih menggunakan elpiji 3 Kg bersubsidi dinilai sebagai perbuatan dzalim karena makan hak orang miskin.

"Kami bersama-sama pemerintah terus sosialisasi Elpiji 3 kg hanya untuk yang berhak. Itu hak orang miskin. Makan hak orang miskin berarti dzalim," kata Bambang, dalam LPG Indonesia Forum 2017, di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Bambang menuturkan, saat ini Pemerintah menggodok aturan baru untuk menerapkan penyaluran subsidi elpiji tepat sasaran, sehingga penyaluran subsidi tidak lagi langsung tetapi melalui kartu.

"Agar tepat sasaran sekarang Pemerintah sudah menggodok aturan baru. Kemungkinan akan diberikan dalam bentuk subsidi langsung lewat kartu," ucap Bambang.

Bambang menuturkan, bentuk dukungan Pertamina ‎pada program tersebut adalah mengeluarkan produk elpiji berikuran 5,5 Kg mulai tahun lalu. Dengan ada produk baru tersebut diharapkan masyarakat pengguna elpiji 3 Kg dapat beralih ke elpiji ukuran baru. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya