Kenali Kerugian dan Dampak Buruk Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan surga bagi masyarakat Indonesia yang gemar berbelanja.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 29 Jan 2017, 08:02 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2017, 08:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kartu kredit merupakan surga bagi masyarakat Indonesia yang gemar berbelanja. Selain kemudahan yang ditawarkan, kartu kredit pun diterima di berbagai pelosok Indonesia hingga mancanegara.

Kartu kredit pun sering menawarkan kemudahan berbelanja secara online dan juga potongan harga pada merchant-merchant tertentu. Selain itu, jika ingin membeli suatu barang dengan nominal yang cukup besar (alat elektronik, smartphone atau perabotan rumah tangga), Anda pun dapat membayarnya dengan sistem cicilan.

Dengan kartu kredit, Anda tidak perlu repot membawa uang tunai ke mana-mana, dan juga kartu kredit dapat diandalkan untuk kebutuhan mendesak yang mungkin pada saat itu, Anda tidak mempunyai cukup dana untuk membayarnya.

Pada realitanya, manfaat ini tidak sebanding dengan dampak yang timbul akibat penggunaan kartu kredit yang tidak bertanggung jawab. Di bawah ini adalah beberapa contoh kerugian yang dapat terjadi seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Sistem penggunaan kartu kredit adalah sistem utang

Pada dasarnya menggunakan kartu kredit adalah menggunakan uang bank untuk membiayai proses belanja. Sistem ini sering disalahartikan dan dianggap bahwa Anda memiliki kebebasan untuk menggunakan kartu kredit semau sendiri.

Sistem utang ini terkadang menjerumuskan penggunanya yang terbiasa hidup boros. Padahal sebenarnya, layaknya semua sistem utang, Anda diharuskan membayar kembali pinjaman itu.

2. Sulit mengontrol jumlah transaksi

Tidak seperti uang tunai yang dapat diketahui langsung berapa jumlah uang yang tersisa atau kartu debit yang dapat dicetak transaksinya pada buku. Pada kartu kredit, transaksi pemakaiannya hanya dapat diketahui pada saat tagihan kartu kredit keluar.

Walaupun begitu, ada beberapa bank yang memberikan fasilitas internet banking, di mana Anda dapat melihat transaksi pemakaian secara online. Karena sulitnya Anda mengetahui jumlah pemakaian tersebut, Anda akan sedikit sulit mengontrol transaksi.

Perilaku konsumtif

3. Perilaku konsumtif

Secara psikologis, Anda akan tergiur untuk terus berbelanja karena pembayaran dengan kartu kredit tidak “menghabiskan uang”. Ilusi yang terbentuk adalah Anda dapat membeli banyak barang walaupun pemasukan yang ada tidak sebanyak itu, padahal sebenarnya anda sedang berutang.

Anda pun tidak secara harfiah mengeluarkan uang, melainkan hanya menggesek sebuah kartu. Promo-promo yang ditawarkan berkat kerja sama bank dengan merchant juga dapat membuat masyarakat tergiur untuk menggunakan kartu kreditnya.

4. Bunga pinjaman dan biaya ekstra

Kerugian lainnya dalam penggunaan kartu kredit adalah adanya biaya langganan, biasanya biaya ini akan digratiskan pada tahun pertama. Kemudian, tahun berikutnya akan ditagihkan pada tagihan kartu kredit bulanan, jika tidak memeriksa tagihan secara benar, maka Anda harus membayar biaya langganan tersebut.

Untuk setiap utang, bank pun akan mengenakan bunga, terutama biaya penalti jika mengalami keterlambatan pembayaran atau gagal membayar.

5. Penumpukan utang jika tagihan tidak kunjung dilunasi

Hal ini paling sering menjerumuskan pengguna kartu kredit. Ada yang menganggap remeh pembayaran kartu kredit, sehingga menunda pembayaran sampai mendekati jatuh tempo dan mereka lupa.

Ada juga yang tidak bertanggung jawab dan menggunakan kartu kredit melebihi batas kemampuan mereka. Hal-hal seperti ini hanya akan menambah beban utang dan kondisi finansial Anda akan semakin buruk.

Tarik tunai

6. Bunga yang dikenakan untuk tarikan tunai tinggi

Selain limit belanja, kartu kredit juga memberikan limit khusus untuk penarikan tunai, ini berarti Anda dapat menggunakan kartu kredit layaknya kartu debit di ATM.

Walaupun begitu, biasanya bank akan mengenakan bunga cukup tinggi jika Anda menarik uang dengan menggunakan kartu kredit. Hal ini sama dengan proses pengajuan KTA, walaupun dengan tenor pinjaman kurang lebih 1 bulan dan jumlah pinjaman yang tidak besar.

7. Gunakanlah kartu kredit dengan cermat

Agar tidak terkena dampak buruk dari penggunaan kartu kredit, sebaiknya batasi maksimum limit kartu kredit di bawah penghasilan bulanan Anda, misalnya saja Anda mempunyai penghasilan sebesar Rp 10 juta setiap bulannya, maka limit kartu kredit yang tepat adalah Rp 5 juta.

Hal ini dapat mencegah anda berutang melebihi kemampuan dan Anda dapat mengatur pengeluaran sehingga kondisi finansial tetap sehat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya