Spesifikasi 2 Proyek Pesawat Karya Anak Bangsa

PT Dirgantara Indonesia dan PT Regio Aviasi Industri tengah mengembangkan dua jenis pesawat penumpang berkapasitas hingga 100 orang.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Feb 2017, 19:03 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 19:03 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dua perusahaan dirgantara dalam negeri‎ yaitu PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI) tengah mengembangkan dua jenis pesawat penumpang berkapasitas hingga 100 orang. Kedua pesawat yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) ini diharapkan bisa terbang pada 2020 mendatang.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, untuk ‎PT DI akan mengembangkan pesawat N245 yang merupakan pengembangan dari N235. Pesawat ini berkapasitas 50 penumpang.

Dia menjelaskan, yang membedakan antara N235 dengan N245 ini yaitu tidak adanya ramp door yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang atau kendaraan. Sehingga pesawat tersebut memang dikembangkan sebagai pesawat penumpang.

"N245 untuk penumpang 50 orang. Tidak ada ramp door, pintu belakang yang bisa buat mobil tidak ada lagi. Murni untuk penumpang," ujar dia di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Menurut dia, N245 ini memiliki daya jelajah yang pendek dengan waktu terbang sekitar 1 jam. Pesawat seperti ini ditujukan untuk penerbangan jarak dekat hingga menengah.‎ "Yang N245 untuk di penerbangan sekitar 1 jam,"‎ ungkap dia.

Putu menjelaskan, untuk pengembangan pesawat ini diperkirakan membutuhkan dana sekitar US$ 180 juta-US$ 200 juta. Hal ini relatif murah karena melanjutkan pengembangan dari pesawat N235.

"Biaya pengembangannya tidak semahal kalau dari nol. Kita ngitungnya kira-kira US$ 180 juta-US$ 200 juta," kata dia.

Sementara untuk pesawat R80 buatan PT RAI memiliki kapasitas 80 penumpang-100 penumpang. Pesawat tersebut memiliki jarak tempuh‎ hingga 2 jam. "Kalau R80 itu sekitar 2 jam. Ini lebih besar," lanjut dia.

Putu menyatakan, biaya pengembanag pesawat ini ditaksir mencapai US$ 500 juta-US$ 600 juta. Hal ini karena pesawat tersebut dikembangkan dari awal.

"Kelaua pesawat purwarupa (prototipe‎) kalau dia dari nol itu bisa US$ 500 jut-US$ 600 juta, untuk ukuran pesawat kecil-kecil. Ini kan pesawat yang penumpang 80 orang," tandas dia. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya