Harga Emas Tumbang di Akhir Pekan

Harga emas anjlok merespons pernyataan Gubernur the Fed Janet Yellen.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Mar 2017, 07:13 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 07:13 WIB
Ilustrasi Harga Emas
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas anjlok pada Jumat (Sabtu pagi WIB) merespons pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) Janet Yellen yang meyakinkan pasar bahwa kenaikan suku bunga AS bakal dilakukan pada bulan ini.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (4/3/2017), harga spot emas turun 0,82 persen menjadi US$ 1.224,65 per ounce. Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman April turun US$ 6,4 persen menjadi US$ 1.226,5 per ounce.

Penurunan ini menempatkan harga emas berjangka pada level terendah sejak 15 Februari. Suku bunga AS tinggi berdampak negatif untuk komoditas emas dan positif untuk dolar AS.

Suku bunga yang naik akan mengurangi permintaan emas yang tidak menawarkan imbal hasil. Selain itu juga akan menaikkan nilai tukar dolar yang membuat komoditas ini akan kurang menarik bagi mereka yang membeli dengan mata uang lain.

Komentar dari Yellen membuat pasar percaya bahwa the Fed bakal menaikan suku bunga acuan saat pertemuan komite perumusan kebijakan mereka, 14-15 Maret 2017.

Harga spot perak naik 0,91 persen menjadi US$ 17,92, setelah jatuh 3,5 persen pada Kamis, penurunan satu hari terbesar dalam 11 minggu.

Harga palladium naik 0,03 persen menjadi US$ 767,47. Sedangkan harga platinum naik 0,86 persen menjadi US$ 993,75.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya