Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) menyuntikan dana kepada Amartha, perusahaan startup di bidang pinjam meminjam dana atau peer to peer lending (P2P lending). Dalam pendanaan ini, MCI tidak sendiri melainkan dengan beberapa investor lain seperti Lynx Asia Partners, Beenext, dan Mid Plaza Holding.
Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro total dana yang disalurkan kepada Amartha mencapai US$ 2 juta hingga US$ 5 juta. Namun Eddi tak mau merinci berapa dana yang dikucurkan oleh masing-masing perusahaan tersebut.
"Atas kesepakatan dari founder dan investor lain kita tidak share angka persisnya. Ini patokan saja, lazimnya startup fintect kalau mereka fund rising seperti sekarang seperti Amartha dana yang dihimpun US$2 juta-5 juta," kata dia di Pasar Santa Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
Amartha atau amartha.com merupakan portal dari PT Amartaha Mikro Fintek. Portal ini memberikan jasa pinjam meminjam yang menghubungkan antara investor (lender) dan peminjam (borrower). Portal ini memberikan pinjaman pada pelaku usaha yang masyarakat yang belum tersentuh layanan bank (unbanked).
CEO and Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra menerangkan, dengan adanya platform ini masyarakat yang tak terjangkau bank akan mudah menjalankan usahanya. Dia bilang, platform ini mendorong partisipasi publik untuk menjalankan usaha. "Platform ini supaya publik saja partisipasi mendanai," kata dia.
Dia bilang, dengan platform ini, investor bisa meraup imbal hasil 10-20 persen per tahun. Investasi langsung diberikan ke peminjam melalui amartha.com.
"Masuk website kita, isi aplikasi daftar, isi kaya akun Facebook, mulai top akun Rp 3 juta untuk investasi ke peminjam yang ada di Amarta. Berapa imbal hasil yang kita kasih range lumayan lebar. Tahun lalu 19,8 persen hampir 20 persen," jelas dia.
Amartha sendiri mengambil keuntungan dari investor dan peminjam. Dana yang ditarik pun berbeda kisarannya.
"Bunga yang dibayarkan peminjam segitu. Amartha narik dari fee 2 sisi, lender dan borrower. Borrower untuk dapat pinjaman narik fee ada range 5-10 persen. Dari lender 1-3 persen juga," kata dia.
Untuk diketahui, Amartha sendiri baru beralih menjadi platform pinjam meminjam online pada tahun lalu. Saat ini, Amartha telah menyalurkan dana sekitar Rp 68 miliar kepada 30 ribu pengusaha mikro.
"Sebagai platform kita menghubungkan investasi langsung milih sendiri, dan sektor apa mau kredit, sektor apa yang butuh pinjaman, kalau model Amartha peer to peer," pungkas dia. (Amd/Gdn)