William Tanuwijaya, Penjaga Warnet yang Sukses Jadi Bos Tokopedia

William Tanuwijaya tidaklah lahir dari keluarga berada. Demi bisa membangun Tokopedia, berbagai rintangan harus dihadapinya.

oleh Vina A Muliana diperbarui 15 Mar 2017, 12:50 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 12:50 WIB
Bos Tokopedia
Bos Tokopedia

Liputan6.com, Jakarta - Keberhasilan Tokopedia menjadi salah satu situs marketplace terbaik di Indonesia tidak lepas dari kerja keras William Tanuwijaya. Sebelum bisa berada di posisinya sekarang, perjuangan besar harus dilakukan pria yang saat ini berumur 35 tahun ini.

William Tanuwijaya tidaklah lahir dari keluarga berada. Ia lahir dari ayah seorang pegawai swasta dan ibu yang merupakan ibu rumah tangga. Lahir dan besar di daerah Pematang Siantar, Sumatera Utara membuat William tidak banyak mengenal dunia luar sejak kecil.

Hal inilah yang membuat almarhum ayah dan paman William bertekad besar agar anaknya bisa mendapat penghidupan yang lebih baik. Setelah menamatkan bangku SMA, William hijrah ke Jakarta untuk menempuh bangku pendidikan tinggi.

"Saya lahir dan besar di Pematang Siantar. Almarhum ayah dan paman saya ingin saya punya hidup lebih baik. Saya waktu itu diberikan izin pergi merantau dari Sumatera Utara ke Tanjung Priok naik kapal empat hari tiga malam, untuk kuliah di Jakarta," tutur William dalam acara Entrepreneur Wanted di Institut Teknologi Surabaya, Rabu (15/3/2017).

Perjuangan besar sudah lekat di hidup William sejak ia duduk di bangku kuliah. Di tahun kedua William mengenyam pendidikan di universitas, ayahnya jatuh sakit dan divonis mengidap kanker. Sebagai anak laki-laki dalam keluarga, William tidak punya pilihan lain selain menggantikan posisi ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.

"Demi bisa dapat uang, akhirnya saya cari-cari kerja sambil kuliah. Pekerjaan pertama saya adalah operator warnet untuk shift malam, saya harus bekerja dari 9 malam dampai 9 pagi. Tapi itu jadi berkah tersendiri buat saya, karena dari jadi penjaga warnet itulah saya jatuh cinta dengan dunia internet," kata William.

Kini, William tak lagi duduk di bilik warnet. Ia sudah menjelma menjadi pengusaha sukses. Menurut SimilarWeb, Tokopedia kini menjadi situs asal Indonesia yang paling populer bagi netizen Indonesia, mengalahkan Twitter dan Wikipedia.

Data AppAnnie di tahun lalu menunjukkan bahwa aplikasi Tokopedia adalah aplikasi yang paling sering digunakan oleh penggemar jual beli online se-Indonesia. Total pengguna aktifnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan pemain e-commerce lain.

Membangun Tokopedia

Setelah lulus dari bangku kuliah, William sempat bekerja di satu perusahaan di Jakarta. Namun di tahun 2007, William melihat peluang yang akhirnya memberikan ia inspirasi untuk membangun Tokopedia.

Idenya tersebut muncul setelah ia melihat tidak adanya rasa percaya masyarakat untuk membeli lewat internet, terlebih karena banyaknya penipuan transaksi.

Dari situ, William melakukan riset mengenai usaha internet yang seakan-akan menjadi 'sarana' kriminal. William merasa internet seharusnya menjadi akses berguna untuk mempermudah segalanya, termasuk kegiatan jual-beli.

"Saya berpikir, kalau ada yang bangun model bisnis serupa tapi bisa menggaransi rasa nyaman konsumen berarti hal itu akan sangat dibutuhkan. Dari sana saya mau buat perusahaan semacam ebay," cerita William.

Sulit cari modal dan tenaga kerja

Setelah berdiri, tantangan lain kembali harus dihadapi william dan rekannya dalam membangun tokopedia. William mengungkapkan, saat awal berdiri ia sangat sulit mencari pemodal yang mau berinvestasi di ide miliknya. Beberapa investor juga meragukan kredibilitas Wiliam yang berasal dari keluarga seadanya dan bukan lulusan kampus ternama luar negeri.

"Rata-rata mereka menanyakan latar belakan saya dan menagapa saya begitu optimis bisa berhasil menjalankan bisnis ini, sementara belum ada bisnis serupa di Indonesia. Saya butuh waktu dua tahun hingga akhirnya mendapat modal yang saya butuhkan," tutur Wiliam.

Selain modal, William juga mengaku sulit mendapat Sumber daya manusia berkualitas yang mau bekerja di Tokopedia. Ia menuturkan, pernah menawarkan lowongan kerja Tokopedia dengan mengikuti jobfair di salah satu kampus, namun tidak ada yang datang untuk mendaftar.

"Saya dan partner saya berdiri dua hari lamanya untuk menawarkan Tokopedia, tapi tidak ada satupun mahasiswa yang daftar. Mereka lebih memilih bekerja di bank atau perusahaan lain."

"Tapi ada saja kesempatan ketika kita mau usaha. Setelah tokopedia berjalan, ada orang Indonesia lulusan luar negri yang rela pulang untuk bisa bekerja di Tokopedia," lanjut William.

Titik balik kesuksesan

Berkat kerja kerasnya, Tokopedia saat ini sudah memiliki lebih dari 1000 pegawai. Ia juga berhasil untuk memberikan penghidupan yang lebih baik pada penjual yang menempatkan barangnya di Tokopedia.

Ada lebih dari satu juta penjual di Tokopedia yang berasal dari berbagai kalangan. William mengungkapkan, ia berharap tokopedia akan terus mampu membantu masyarakat Indonesia mendapat perataan ekonomi lewat internet.

"Belajar dari pengalaman saya mengenai bagaimana sulitnya membangun kepercayaan di awal, filosofi kami di Tokopedia adalah untuk terus berusaha memberikan kesempatan kepada setiap individu di Indonesia untuk memulai bisnis dengan mudah dan gratis."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya