Amerika Serikat Jadi Tantangan Utama RI di Global

BI bersama pemerintah akan meningkatkan koordinasi untuk bisa mengantisipasi berbagai tantangan dari dalam maupun luar negeri.

oleh Siska Amelie F DeilIlyas Istianur Praditya diperbarui 16 Mar 2017, 20:35 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 20:35 WIB
Liberty
Suatu patung berukuran raksasa yang terletak di Pulau Liberty, muara Sungai Hudson, New York Harbor, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menyatakan Indonesia akan menghadapi berbagai risiko di masa mendatang yang berasal dari global maupun dalam negeri.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo‎ mengungkapkan ‎risiko luar negeri terutama bersumber dari Amerika Serikat (AS).

"Resiko global itu mulai dari sentimen Fed Fund Rate (FFR), inflasi global dan pengaruh terhadap nilai tukar," kata dia di Gedung BI, Kamis (16/3/2017).

Sementara dari sisi domestik‎, Dody menuturkan, risiko paling dikhawatirkan berasal dari inflasi. Kemungkinan kenaikan inflasi akibat penyesuaian harga listrik adalah yang harus diwaspadai.

Namun, dia memastikan, BI bersama pemerintah akan meningkatkan koordinasi untuk bisa mengantisipasi hal itu.

Sampai saat ini inflasi masih dalam kondisi yang bisa ditangani dengan stand kebijakan Bank Indonesia

Namun Dody mengaku ada kemungkinan peningkatan stand Bank Indonesia ‎dalam hal kebijakannya.

"Pada saat inflasi ke depan terganggu, core inflation tertekan di atas target yang sudah kita tetapkan tentu akan ada stand yang berubah, baik itu dari suku bunga atau yang lainnya," papar dia.

Instrumen lain yang bisa digunakan Bank Indonesia untuk mengantisipasi resiko tersebut selain dari penaikan suku bunga acuan bisa melalui bauran kebijakan lainnya, mulai dari nilai tukar, kebijakan makro prudential, dan lain sebagainya. (Yas/nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya