4 Tips Membangun Bisnis Saat Sudah Berusia Lanjut

Tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, bahkan di usia tua sekalipun.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 19 Mar 2017, 10:02 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2017, 10:02 WIB
Ilustrasi Pensiun. Foto: www.express.co.uk
Ilustrasi Pensiun. Foto: www.express.co.uk

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang memang terlahir sebagai entrepreneur. Namun Kolonel Sanders sang pendiri KFC bukan salah satunya.

Meskipun dia memang terbiasa memasak, Sanders tidak memulai bisnis kuliner sampai berusia 65 tahun. Sebelum suksesanya, Sanders pernah menjajal berbagai profesi. Mulai dari teknisi mesin, sales asuransi, sampai petugas pengisi bensin.

Sanders mengajarkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, bahkan di usia tua sekalipun. Namun sebelum memulai bisnis, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti dikutip dari CekAja.com:

Dari mana modalnya?

Katakanlah usia Anda 50 tahun. Sewajarnya di usia ini cicilan besar seperti cicilan rumah atau mobil sudah lunas dan tabungan pensiun Anda sudah banyak. Namun saat Anda butuh modal, jangan gunakan uang tabungan pensiun. Karena jika Anda merugi, Anda akan sulit mengumpulkannya lagi.

Gunakan penghasilan pasif dari hasil reksadana, deposito, atau saham sebagai modal. Jika Anda butuh modal besar secara cepat dan berencana untuk mengajukan KTA (Kredit Tanpa Agunan), pastikan Anda bisa melunasinya sebelum usia 55 tahun sesuai syarat KTA.

Menjalankan bisnis franchise

Memang membangun bisnis baru sangatlah menantang. Tapi risikonya juga besar. Pastinya di usia lanjut Anda tidak mau mengorbankan tabungan pensiun yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun untuk membayar kerugian ketika bisnis gagal mendulang untung.

Ada pilihan berbisnis yang lebih aman, yakni dengan menjalankan franchise. Franchise merupakan model bisnis yang bisa mendatangan untung, perlahan tapi pasti. Jika takut akan risiko, pilih franchaise dengan modal kecil di mana Anda hanya perlu mempekerjakan beberapa orang.

bantuan profesional



Minta bantuan profesional

Anda mungkin lebih dari segi usia dan pengalaman hidup. Tapi jangan karena merasa lebih tahu asam garam kehidupan, Anda jadi gengsi meminta bantuan anak mudah yang lebih profesional.

Misalnya ketika Anda tidak tahu dan terbilang gaptek menggunakan media sosial untuk marketing, jangan ragu keluar sedikit uang untuk membayar jasa digital marketing.

Survei yang dilakukan Gartner Digital Marketing memperlihatkan sebanyak 40 persen responden mendapatkan penghematan besar saat menggunakan digital marketing.

Di samping itu, 28 persen responden mengaku akan menggeser alokasi bujet marketing dari media tradisional untuk berinvestasi ke alat dan teknik digital marketing. Berdasarkan data Google, bisnis skala kecil dan medium yang memakai teknik digital marketing punya peluang membesarkan bisnisnya 3,3 kali lebih baik.

Digital marketing terbilang lebih hemat ketimbang tradisional marketing. Digital marketing meliputi social media, email marketing, SEO, dan lain sebagainya. (Baca juga: Punya Modal Rp 10 Juta? Bisnis Busana Muslim Punya Prospek Cerah)

Jangan sampai mengorbankan kesehatan

Sejatinya, pensiun merupakan saat bersantai menikmati hidup dan kerja keras selama bertahun-tahun. Jangan sampai bisnis yang Anda rintis membuat stres dan membebani Anda, sama seperti stres sewaktu masih bekerja kantoran.

Lakukan bisnis dengan cara menyenangkan. Istirahat ketika lelah dan tetap jaga kesehatan. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya