AS Protektif, Menperin Minta Ekspor RI Tidak Terganggu

Kebijakan dagang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump mengarah pada sikap proteksionis sejak masa kampanye.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Apr 2017, 13:15 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 13:15 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan dagang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump mengarah pada sikap proteksionis sejak masa kampanye. Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran negara lain, terutama negara yang selama ini mengandalkan ekspor ke AS termasuk Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto berharap kegiatan ekspor Indonesia ke AS tetap berjalan baik. Pernyataan ini diungkapkan seiring kunjungan Wakil Presiden (Wapres) AS, Michael Richard Pence ke Indonesia menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau dengan AS kita mengharapkan agar ekspor kita tidak terganggu, karena selama ini kan neraca dagang kita dengan AS positif," ujar Airlangga usai menghadiri The Economist Events di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Menurutnya, Indonesia selama ini memproduksi barang-barang yang tidak diproduksi AS. "Jadi komplimentari (pelengkap). Ekspor kita kan ke AS banyak produk tekstil, sepatu, yang menggunakan merek AS, seperti Nike, Reebok, dan lainnya," dia menjelaskan.

Harapan lain pertemuan Jokowi dan Pence, diakui Airlangga, mendorong peningkatan investasi AS ke Indonesia di sektor pembangkit listrik, industri digital, produk konsumer, dan sektor lainnya. Sayangnya mantan Anggota DPR itu tidak mengagendakan pertemuan khusus dengan Pence.

"Tidak ada (pertemuan). Tapi Kita dorong ketertarikan mereka di sektor pembangkit listrik, industri digital, dan produk konsumer," dia menerangkan.

Sebelumnya, Direktur Lippo Group, John Riady menilai pertemuan Pence dan Jokowi di Jakarta merupakan sinyal positif bagi Indonesia. Momen tersebut harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi AS ke Tanah Air.

"Bayangkan seorang Wapres AS yang baru mulai menjabat sudah ke Indonesia. Ini sudah pertanda atau sinyal baik bahwa AS memperhatikan Indonesia," papar John.

Sebagai seorang pengusaha sekaligus anak konglomerat pemilik Lippo Group, John berharap pemerintah dapat meyakinkan AS untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dari Negeri Paman Sam ke Indonesia. Pasalnya selama ini jumlahnya masih sangat kecil.

"Saya ingin melihat lebih banyak perdagangan dan investasi. AS diharapkan jadi top one atau two mitra dagang Indonesia. Hubungan kedua negara ini sangat baik," ucap John.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya