Jokowi: Investor Jangan Dipersulit untuk Investasi

Penyederhanaan perizinan yang menjadi program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya mengejar nilai investasinya semata.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Apr 2017, 13:48 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 13:48 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baru Mitsubishi di Bekasi. (Rio/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Penyederhanaan perizinan yang menjadi program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya mengejar nilai investasinya semata. Perizinan yang semakin mudah diharapkan untuk dapat menarik lebih banyak investasi yang masuk ke Tanah Air.

Namun seiring dengan peningkatan investasi yang didapatkan, masyarakat yang sebenarnya menerima manfaat besar dari hal itu. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di kawasan Greenland International Industrial Center Deltamas, Jawa Barat

"Saya sering mengatakan bahwa investasi itu penting. Oleh sebab itu, investor jangan dipersulit agar ekonomi kita bergerak dan supaya makin banyak rakyat kita yang mendapatkan pekerjaan. Karena investasi itu bisa membuka lapangan kerja," ujar dia dalam keterangan resmi, Selasa, (25/4/2017).

Salah satu contoh nyata yang dapat dilihat yaitu dengan komitmen peningkatan investasi oleh Mitsubishi Motors dengan membangun pabrik baru di Indonesia. Pabrik baru tersebut pada akhirnya mampu menyerap sekitar tiga ribu lapangan kerja.

"Ini dapat membuka 3.000 lapangan kerja. Sekali lagi, 3.000 lapangan kerja," Presiden menjelaskan.

Indonesia kini memang semakin kompetitif bagi dunia industri. Sejumlah upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri serta peningkatan investasi terus dilakukan. Dengan kenyataan tersebut, Indonesia memiliki pasar yang besar dan mampu mendatangkan investor lebih banyak lagi. Kebutuhan akan tenaga kerja juga diharapkan akan semakin meningkat.

Namun tentunya, sumber daya manusia (SDM) Indonesia pun harus turut meningkatkan kemampuannya. Sebab, kebijakan pemerataan ekonomi yang tengah digalakkan oleh pemerintah menjadikan kemampuan SDM sebagai salah satu pilar utama penerapannya. Ini yang akan terus diupayakan pemerintah ke depannya agar SDM Indonesia benar-benar menguasai bidang pekerjaannya.

"Di sini kita akan menempuh penguatan pendidikan vokasi, vocational school dan juga vocational traning, kewirausahaan, dan pasar tenaga kerja. Pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan yang akan mempertemukan kecocokan kerja link and match atau job matching antara vokasi dan industri," ucap dia.

Lebih lanjut, investasi yang diwujudkan dalam pembangunan pabrik baru maupun dalam bentuk lainnya di bidang industri juga memunculkan potensi alih teknologi dan pengetahuan bagi Indonesia. Potensi inilah yang diminta Jokowi untuk betul-betul dimanfaatkan oleh para tenaga kerja Indonesia.

"Saya harap alih teknologi, alih pengetahuannya juga diperhatikan. Terus lakukan pelatihan untuk SDM lokal. Bagus juga bila disiplin yang tinggi dalam budaya kerja SDM-SDM Jepang bisa ditularkan kepada SDM Indonesia. Jangan ragu untuk melibatkan putra-putri Indonesia dalam melahirkan inovasi-inovasi baru. Karena SDM Indonesia itu aslinya pintar-pintar semua," kata dia.

Jokowi mengharapkan agar industri otomotif mulai meningkatkan pengembangannya untuk pasar ekspor. "Memang pasar lokal, pasar domestik itu besar. Tetapi kita juga memerlukan pasar ekspor sebagai sebuah keseimbangan," ungkap di.

Dalam laporannya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembangunan pabrik baru PT MMKI merupakan salah satu bukti komitmen Mitsubishi Motors Corporation dan mitra usahanya yang telah ada di Indonesia sejak 1970. "Untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi Mitsubishi di dunia saat ini, dengan produk andalannya Colt yang mencapai dua juta unit," ucap Airlangga.

Total investasi PTMMKI sebesar Rp 7,5 triliun memiliki kapasitas produksi sebesar 160 ribu unit per tahun. "Dan bisa ditingkatkan hingga 240 ribu unit per tahun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.000 orang," kata dia.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BKPM Thomas Lembong, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar serta Chairman of Mitsubishi Motors Carlos Ghosn.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya