Menhub Berencana Sambungkan Tual dengan Darwin

Konektivitas Tual dengan Darmin untuk mendorong pertumbuhan industri perikanan di Tual yang memiliki hasil laut yang melimpah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Mei 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 07:45 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana untuk membuka konektivitas antara Tual, Maluku dengan Darwin, Australia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana untuk membuka konektivitas antara Tual, Maluku dengan Darwin, Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana untuk membuka konektivitas antara Tual di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku dengan Kota Darwin di Australia. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri perikanan di Tual yang memiliki hasil laut yang melimpah.

“Kami akan pertimbangkan antara Saumlaki atau Tual yang akan dikoneksikan dengan Darwin karena di sini banyak ikan yang secara fisik kalau dibawa ke Surabaya dahulu membuat ikan menjadi tidak segar lagi, nanti akan kita pelajari,” kata Budi Karya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (8/5/2017).

Budi Karya akan membawa rencana konektivitas tersebut ke dalam Rapat Terbatas dengan Presiden RI. Menhub ingin ada tempat-tempat di Selatan maupun di Utara Maluku yang menjadi sentra perikanan agar nanti dapat langsung di ekspor ke luar negeri.

“Yang penting adalah di Tual Kota dan Kabupaten, kalau sudah banyak pengusaha akan memudahkan kita untuk mengumpulkan barang untuk langsung pergi ke sana (Darwin), bila dimungkinkan dalam Rapat Terbatas dengan Presiden, memang kita menginginkan ada tempat-tempat di Selatan Maluku ini yang langsung ke Darwin, yang Utara juga begitu,” ujarnya.

Budi Karya juga mendorong adanya kerja sama pemerintah dengan swasta terkait pengelolaan Pelabuhan Tual. Menurut Menhub dengan adanya keterlibatan swasta maka pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan lebih bisa maksimal tanpa bertumpu pada APBN negara.

“Saya sedang memikirkan ada kerjasama pemerintah dengan swasta masuk disini (Pelabuhan Tual), kalau swasta itu punya dana yang lebih banyak, punya fleksibilitas, dan kita memberikan kesempatan swasta untuk ikut membangun negara kita, kalau APBN kan uangnya tidak banyak, tapi nanti kalau swasta, bisa kombinasi dengan sini (Pemda) membangun sini,” jelas dia.

Terkait mengenai konektivitas, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte juga telah meresmikan layanan kapal Ro-Ro Davao-General Santos-Bitung di Kudos Port, Davao, Filipina.

"Kami akan secara resmi meluncurkan jalur pelayaran Roro-Davao-General Santos-Bitung di Davao, sebuah elemen penting dalam pembangunan konektivitas ASEAN," ujar Presiden Jokowi, Minggu, 30 April lalu.

Peresmian layanan pelayaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memajukan sub kawasan, baik dari aspek konektivitas, perdagangan, hingga people to people contact antara Indonesia-Filipina maupun ASEAN. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya