OJK Harap Pertumbuhan Kredit Dorong Konsumsi Swasta

Ketua DK OJK Muliaman Hadad menilai, geliat ekonomi tahun ini lebih nyata. Salah satunya ditunjukkan dari pertumbuhan kredit.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Mei 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 11:45 WIB
Ketua DK OJK Muliaman Hadad
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad memberi keterangan saat konferensi pers akhir tahun OJK di gedung OJK, Jakarta, Jumat (30/12). Aktivitas intermediasi lembaga jasa keuangan juga mencatatkan beberapa perbaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju ekonomi Indonesia lebih terlihat jelas tahun ini. Pergerakan ekonomi salah satunya terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan.

Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad.

"Tahun lalu kredit sampai tengah tahun masih under the water, tahun ini triwulan 1 sudah ada kegiatan. Secara over all geliat ekonomi tahun ini lebih nyata," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (8/4/2017).

Pertumbuhan kredit bank kuartal I 2017 tercatat 9,2 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya yakni 8,7 persen.

Muliaman mengatakan, walaupun pertumbuhan kredit belum terlalu kencang namun sudah ada perbaikan. Dia berharap, pertumbuhan kredit ini bisa mendorong kegiatan usaha.

"Walaupun geliatnya belum terlalu kuat, tapi pertumbuhan kredit mulai nampak. Mudah-mudahan bisa mendorong konsumsi swasta lebih lanjut," ujar dia.

Dia menuturkan, pertumbuhan kredit khususnya ditopang oleh beberapa sektor antara lain, pertanian, infrastruktur, dan kelistrikan.

Di samping kredit bank, dia berharap pembiayaan dari lembaga keuangan lain turut berkembang. Salah satunya di pasar modal. Dia bilang, pembiayaan dari sektor tersebut juga perlu didorong.

Muliaman menuturkan, pasar modal sendiri mencatatkan kinerja yang cukup baik. Sampai saat ini, pasar modal telah memberikan pendanaan sekitar Rp 33 triliun.

"Jadi pembiayaan ini terutama industri keuangan jadi motor, tidak hanya bank tapi juga pasar modal. Kita ingin pembiayaan memenuhi kebutuhan pembiayaan cukup banyak," ujar dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya