Pertumbuhan Kredit Baru Perbankan Melambat di Awal 2017

Pelambatan pertumbuhan kredit terindikasi dari penurunan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Apr 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 20:40 WIB
Ilustrasi Kredit Bank
Ilustrasi Kredit Bank

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada kuartal I-2017 masih melambat sesuai pola historis awal tahun, dan akan kembali meningkat pada kuartal II-2017.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, pelambatan pertumbuhan kredit terindikasi dari penurunan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru dari 85,6 persen pada kuartal sebelumnya menjadi sebesar 52,9 persen pada kuartal I-2017, dan kemudian naik menjadi 98,5 persen pada kuartal II-2017.

"Perkiraan meningkatnya penyaluran kredit didorong perkiraan kondisi ekonomi yang lebih baik, penurunan risiko penyaluran kredit dan rencana penurunan suku bunga kredit oleh bank," kata Tirta di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Tirta menambahkan, pelonggaran suku bunga kredit perbankan yang terjadi pada kuartal II-2017 dipengaruhi kondisi likuiditas yang meningkat dan prospek ekonomi yang membaik.

Pada kuartal II-2017, rata-rata suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi diperkirakan turun masing-masing sebesar 28 bps, 36 bps dan 6 bps.

Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal II-2017, hasil Survei Perbankan juga mengindikasikan pertumbuhan kredit keseluruhan tahun 2017 diperkirakan sebesar 13,2 persen (yoy). Ini sedikit lebih tinggi dibandingkan 13,1 persen (yoy) pada hasil survei kuartal sebelumnya.‎ (Yas/nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya