Ingin Cepat Kerja? Jangan Masukkan Ini di Surat Lamaran

Surat lamaran dan CV ibarat satu kesatuan, karena bisa menjadi pertimbangan perusahaan tentang kandidat karyawan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 09 Mei 2017, 05:34 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 05:34 WIB
Wawancara kerja
Wawancara kerja

Liputan6.com, Jakarta - Surat lamaran sama pentingnya dengan CV. Hanya dalam beberapa paragraf, Anda harus bisa meraih perhatian perusahaan yang diharapkan mempekerjakan Anda.

Surat lamaran dan CV ibarat satu kesatuan, karena bisa menjadi pertimbangan perusahaan tentang kandidat karyawan. Agar sempurna, hindari tujuh kesalahan yang bisa menggagalkan Anda dipanggil wawancara kerja seperti dikutip dari CekAja.com:

Memasukkan informasi yang salah

Pastikan Anda menulis semua detail dengan benar. Cek dua kali apakah Anda menulis nama perusahaan dengan benar, posisi yang dilamar, dan yang paling penting nama manajer HRD.

Kalau Anda tidak tahu nama manajer HRD, sebaiknya tulis saja bagian personalia atau Human Resource Department. Tuliskan dengan jelas posisi yang dilamar sehingga tidak membingungkan HRD.

Cek juga informasi pribadi termasuk nama lengkap Anda, alamat, email, dan nomor telepon. Memang sepele. Tapi kesalahan kecil seperti salah menulis nomor ponsel bisa membuat Anda kehilangan kesempatan panggilan wawancara.

Salah eja

Hindari kesalahan eja, apalagi jika posisi yang Anda lamar adalah wartawan, editor, redaktur, content writer, atau skala manajer yang berhubungan dengan penulisan.

Kalau Anda ingin surat lamaran merefleksikan siapa sebenarnya Anda dan sepandai Anda, kesalahan konyol seperti salah eja bisa jadi sangat krusial.

Kelemahan

Jangan sebut keterampilan atau kualifikasi yang tidak Anda miliki. Sebaliknya, gunakan surat lamaran sebagai kesempatan untuk menjual diri. Beri tahu perusahaan keterampilan dan pengalaman apa yang membuat Anda cocok dipekerjakan.

Ingat bahwa surat lamaran bukanlah tentang Anda, melainkan tentang perusahaan dan mengapa Anda cocok bekerja di sana. Hal-hal tentang pribadi bisa dijelaskan di CV. Buat perusahaan terkesan dengan yang Anda tawarkan, bukan dengan hal-hal yang tidak Anda miliki.

Bahasa klise



Bahasa klise

Tunjukkan kalau Anda benar-benar menginginkan pekerjaan dengan menuliskan kalimat efektif. Hindari kalimat seperti Anda punya pengalaman kepemimpinan atau seorang pekerja keras. Hal ini klise dan tidak ada tolak ukurnya. Tapi tuliskan apa pencapaian Anda.

Misalnya kalau belum punya pengalaman kerja, Anda pernah magang di perusahaan X. Atau Anda pernah meningkatkan penjualan perusahaan sebesar X persen.

Bohong

Mereka yang pernah bohong di surat lamaran biasanya melakukannya karena panik atau saking menginginkan pekerjaan tersebut. Sehingga mereka terpaksa berbohong soal kualifikasi agar dilirik oleh perusahaan.

Tidak perlu berbohong, karena ini akan menjadi bumerang di kemudian hari. Fokus saja pada kualifikasi yang Anda miliki. Kalau Anda tergoda menuliskan kemampuan yang tidak Anda miliki, maka Anda benar-benar harus mempelajarinya.

Informasi pribadi



Informasi pribadi

Mungkin Anda sangat butuh pekerjaan karena sudah lama menganggur, atau karena punya tanggungan tiga anak yang masih kecil. Alasan-alasan tersebut memang mendorong Anda untuk mendapatkan pekerjaan secepatnya, namun buka untuk dituliskan di surat lamaran.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, surat lamaran bukan berarti menjelaskan Anda secara pribadi. Tapi tentang perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar. Anda mungkin bisa menjelaskan persoalan pribadi saat sesi wawancara. (Baca juga: Jangan Posting 7 Hal Ini di Sosmed Jika Tidak Mau Karier Mandek)

Paragraf yang panjang

Ketika jumlah pelamar sangat banyak, kemungkinan HR hanya akan mencari kata kunci saja di surat lamaran Anda. Kata kunci tersebut berupa posisi yang dilamar, latar belakang pendidikan, dan keahlian. Jadi batasi surat lamaran Anda hanya dalam beberapa paragraf saja dalam satu halaman.

Meski demikian bukan berarti Anda melupakan ejaan dan tat acara penulisan seperti yang sudah dibahas di poin sebelumnya. Tidak perlu banyak basa-basi, tuliskan inti-intinya saja. Panjang lebar bukan berarti lebih baik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya