7 Trik Jadi Pengusaha Properti

Modal utama untuk memulai bisnis real estate adalah keterampilan berbicara.

oleh Dhita Koesno diperbarui 12 Mei 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2017, 08:00 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang pertama kali muncul di benak Anda bila mendengar kata "bisnis real estate"? Kebanyakan orang membayangkan bisnis real estate adalah salah satu bisnis yang mahal dan terkesan borju.

Karena menjadi pengusaha real estate biasanya menjanjikan keuntungan besar dengan pengembalian modal yang relatif cepat. Kebutuhan yang tinggi akan properti inilah yang akhirnya melahirkan pengusaha-pengusaha properti kelas mini yang mencoba meraih peruntungan.

Namun, tahukah Anda untuk berbisnis real estate tidak selamanya harus dimulai dengan modal besar, beberapa orang bahkan ada yang melakukan bisnis ini dengan modal yang minim.

Modal yang paling utama untuk memulai bisnis real estate sebenarnya adalah keterampilan berbicara. Semua orang tentu sudah dibekali kemampuan berbicara sejak lahir, tentu ini bukan masalah yang besar bagi Anda yang ingin memulai bisnis properti.

Di bawah ini adalah 7 tips yang bisa dilakukan untuk menjadi pengusaha real estate yang mungkin dapat Anda coba seperti dirangkum dari laman Realty Biz News berikut, seperti ditulis Jumat (12/5/2017):

1. Pelajari pasar secara luas

Ketahui tentang minat dan keahlian Anda yang paling sesuai, apakah tertarik untuk bisnis real estate komersial atau yang sifatnya residensial? Biasanya, pengusaha baru memulai dengan perumahan yang sifatnya residensial, jika sudah terlihat hasilnya baru bertahap menjual bangunan yang bersifat komersial seperti ruko atau kantor.

Hal ini mungkin karena kebanyakan orang juga memiliki pengalaman pribadi saat membeli rumah mereka sendiri. Namun begitu, masih banyak kategori dalam menjual perumahan real estate yang tetap harus Anda pelajari secara luas. Cari informasi sebanyak mungkin, jangan cepat berpuas diri.

2. Tentukan apakah Anda ingin menjadi investor pasif atau aktif

Seorang investor pasif mungkin memegang surat pinjaman pribadi yang dijamin oleh real estate. Perhatikan suku bunga perumahan yang sedang berlaku saat ini. Investasi pasif biasanya dilakukan melalui pembiayaan penjual, hak gadai pajak, dan pinjaman uang cepat.

Namun jangan menganggap 100 persen pasif. Anda masih harus memeriksa setiap kesepakatan dan memantau setiap persyaratan kontrak.

Kembangkan Rencana Bisnis Anda

3. Dengan investasi aktif, Anda masih harus belajar dan memutuskan di antara beberapa strategi investasi

Anda berhak melakukan apa saja sebagai pemilik rumah. Kemudian Anda perlu memahami pilihan Anda di antara rumah keluarga yang dihuni perorangan ataupun dihuni keluarga. Apakah Anda menginginkan properti langsung jadi atau ingin properti yang masih perlu perbaikan?

Jika itu langsung, apakah Anda bisa mengelola dan merawatnya secara pribadi? Atau apakah Anda akan menyewa konsultan properti? Jika rumah itu butuh perbaikan, apakah Anda akan melakukan pekerjaan itu sendiri? Mengelola subkontraktor? Atau menyewa kontraktor? Saat rumah selesai direnovasi, bagaimana sistem pembayaran yang dipakai apakah lunas atau dicicil?

4. Kembangkan rencana bisnis Anda

Sekarang, harus jelas, Anda memerlukan sebuah rencana sebelum benar-benar terjun sebagai pengusaha real estate. Sebenarnya, ada baiknya Anda merencanakan untuk menentukan segmen investasi real estate mana yang akan dimulai. Buat daftar kekuatan dan kelemahan Anda.

Termasuk pengetahuan tentang investasi real estate, kebiasaan kerja, dan keahlian yang Anda miliki. sebenarnya Ini lebih mudah dari yang Anda kira selama Anda jujur ​​dengan diri sendiri. Jika Anda menginginkan sebuah rencana yang memanfaatkan kekuatan dan memperkuat kelemahan Anda, maka setidaknya ketahui bagaimana gambaran pribadi yang Anda miliki.

Bagian penting berikutnya dari rencana bisnis adalah bagian peluang dan ancaman. Ini adalah rencana eksternal dari bisnis baru yang harus Anda miliki. Cari peluang dan kesempatan untuk membeli properti murah di lingkungan yang sedang direvitalisasi.

Ancaman biasanya berupa proyek infrastruktur utama yang akan mengganggu bisnis di lingkungan Anda sekitar beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Ada beberapa elemen lain yang masuk dalam rencana bisnis yang sehat. Pembiayaan, proyeksi pendapatan, pemasaran, dan termasuk dana cadangan.

Pahami Pasar Lokal



5. Pahami pasar lokal

Siapa pembeli yang ditargetkan? Dapatkah sebagian besar penduduk sekitar mampu membeli apa yang Anda tawarkan? Apakah kawasan sekolahan sesuai dengan prospek target Anda? Fasilitas lingkungannya seperti apa? Apakah properti berada di dataran yang rawan banjir dan rentan terhadap kerusakan cuaca? Pelajari sebanyak mungkin kondisi lingkungan sekitar semaksimal yang Anda bisa.

6. Bagaimana Anda menghasilkan uang saat membeli

Manfaat besar dari belajar dan merencanakan adalah Anda akan tahu kapan bisa menemukan properti yang tepat untuk diinvestasikan. Entah itu menyewa, over credit, atau tunai. Anda akan tahu semua elemen yang dibutuhkan saat berada di lokasi.

Yakinlah Anda akan bergerak maju dan berhasil dengan usaha yang dikerjakan. Namun tetap selalu persiapkan rencana B atau rencana cadangan. Jika rencana Anda di awal tidak berjalan seperti yang direncanakan, Anda harus bisa mengubahnya menjadi arus kas positif.

Jika Anda membiayai dan ternyata gagal dalam pembiayaan, Anda harus bisa menutup dengan cepat dan menjual dengan harga tertentu.

7. Lakukan saja

Sisi lain jika menjalani bisnis tanpa rencana, lakukan sesuai apa yang Anda yakini. Karena kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi Anda mau memulainya.​

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya