Menko Darmin: Harga Daging di Jakarta Sudah Setara di Singapura

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga daging.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Mei 2017, 15:43 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2017, 15:43 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mematok harga jual daging sebesar Rp 80 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut diklaim sudah setara dengan harga daging di Singapura. Upaya stabilisasi harga ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, mahalnya harga daging di Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat mengonsumsi daging segar ketimbang daging beku. Padahal menurut pemerintah, kualitas daging beku tidak kalah dengan daging segar.

"Kita kebiasaannya makan yang segar-segar terus, bisa dimengerti karena kita tidak punya kulkas, itu dulu. Tapi sekarang orang bikin beef steak saja pasti daging beku, tidak ada yang pakai daging segar," kata Darmin di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Dia menuturkan, permintaan tersebut mengerek harga daging segar. Atas kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga daging, antara lain pengembangan dan penggemukan daging sapi.

"Kita juga mencari alternatif lain dengan mendatangkan daging kerbau impor beku. Kalau mau beli (daging kerbau), silakan. Tapi kalau tidak mau, ya sudah," papar Darmin.

Darmin mengklaim, harga daging di Indonesia sudah setara dengan di Singapura yang menjual sekitar Rp 80 ribu per kg. "Harga kita setara dengan negara lain. Harga daging di Jakarta lebih mahal daripada Singapura, itu sudah tidak betul. Proses butuh waktu, dan masyarakat juga sudah berubah kebiasaannya, tapi kita tidak bisa paksa orang," kata dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya