Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengklaim harga sejumlah kebutuhan pokok stabil saat momen puasa dan Lebaran tahun ini, antara lain beras, daging sapi, gula pasir, minyak goreng, bawang sampai cabai.
Stabilitas harga tersebut ditopang oleh pasokan bahan pangan yang memadai sebagai langkah pemerintah mengantisipasi lonjakan permintaan di hari besar keagamaan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan)Â Spudnik Sujono mengungkapkan, pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan hari besar keagamaan sejak Januari 2017. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan supaya persiapan puasa dan lebaran tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
"Kami sudah planning untuk manajemen tanam beras, bawang putih, bawang merah, cabai, dan lainnya. Kami pantau terus data produksi Mei-Juni ini aman, bahkan kami akan upayakan sampai akhir tahun aman," jelas dia usai Diskusi Ketersediaan dan Distribusi Pangan Saat Ramadhan di Galeri Nasional, Minggu (28/5/2017).
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih mengatakan, telah melakukan 4 langkah menjaga standarisasi harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok. Yakni, penguatan regulasi, penatalaksanaan, pemantauan atau pengawasan, dan upaya khusus.
1. Penguatan regulasi
- Menerbitkan Permendag Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pelaku Distribusi Barang Kebutuhan Pokok
- Permendag Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen
- Permendag Nomor 30 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura
2. Penatalaksanaan
- Menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk 3 komoditas, yakni daging beku Rp 80 ribu per kg, gula pasir Rp 12,5 ribu per kg, dan minyak goreng Rp 11 ribu per kg
- Menjaga ketersediaan stok bahan pokok dengan menugaskan Bulog memperluas wilayah pemasaran daging impor di luar Jabodetabek, kecuali daerah yang melarang peredaran daging impor
- Memotong rantai distribusi, yakni Bulog bisa membuka lapak eceran sebagai pasar penyeimbang dengan harga gula Rp 12,5 ribu per kg dan menjual gula langsung ke pedagang eceran pasar rakyat
- Cadangan bahan pokok dalam penguasaan pemerintah.
Pengawasan
3. Pengawasan
- Memantau harga dan pasokan bahan pokok, membangun sistem informasi harga dan pasokan yang terintegrasi
- Koordinasi dan bersama Kementan melakukan pembongkaran penimbunan bahan pangan
4. Upaya Khusus
- Bersama Perum Bulog melakukan gerakan stabilisasi pangan
- Menginstruksikan para importir untuk melakukan operasi pasar
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso menambahkan, stok bahan pokok sangat aman untuk menghadapi puasa dan lebaran tahun ini. Beras, contohnya, pasokan saat ini di gudang Bulog mencapai 2,1 juta ton.
"Tidak ada perusahaan swasta manapun yang punya stok sedemikian besar. Stok 2,1 juta ton cukup untuk 3-8 bulan ke depan tergantung penyaluran-nya, kalau cuma untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pasti cukup," papar dia.
Dirinya menilai, spekulan tidak akan berani bermain-main dengan harga beras apabila pemerintah memiliki stok 2,1 juta ton beras. Spekulan akan beraksi apabila pemerintah mempunyai stok hanya 100 ribu-200 ribu ton.
Sedangkan untuk gula pasir, Gunarso, ada stok 329 ribu ton. Stok ini sudah disebar ke seluruh Indonesia "Stok ini juga tidak dimiliki oleh 7 samurai atau perusahaan gula raksasa yang bermain di bisnis ini. Makanya harga gula harusnya stabil Rp 12,5 ribu per kg," jelas dia.
Di samping itu, Ia menambahkan, stok daging kerbau saat ini sudah mulai menyusut. Dari stok awal 41 ribu ton sejak akhir tahun lalu, Gunarso bilang, kini tersisa 35 ribu ton. Sementara stok daging sapi yang ada di gudang Bulog sebanyak 280 ton.
"Berdasarkan perizinan dari Kemendag dan Kementan, kalau stok kurang, Bulog bisa mendatangkan lagi 51 ribu ton. Jadi nantinya kalau 35 ribu ton ditambah 51 ribu ton, maka harapannya untuk mengamankan HET Rp 80 ribu per kg bisa dilakukan," tegas Gunarso.
Gunarso mengatakan, harga-harga kebutuhan pokok tahun ini lebih stabil karena pasokan atau stok sangat mencukupi. "Perkembangan harga luar biasa, harga bahan pokok tahun lalu cenderung lebih tinggi dari tahun ini. Semua karena pengaruh stok yang memadai di 2017. Jadi tidak ada alasan harga bergejolak," ujar dia.
Â
Â
Advertisement