Mendes Minta Kepala Desa Cegah Radikalisme

Eko meminta agar mereka langsung mengambil tindakan tegas dan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 02 Jun 2017, 04:10 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 04:10 WIB
20161006- Mendes PDTT Hadiri Evaluasi Pelaksaan UU Desa di Komisi II- Eko Sandjojo-Jakarta- JohanTallo
Mendes PDTT, Eko Sandjojo (tengah) saat mengikuti rapat di Komisi II DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10). Mendes PDTT dan Komisi II membahas evaluasi pelaksanaan UU tentang Desa.(Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, meminta para Kepala Desa untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di desa-desa. Dirinya pun meminta agar mereka langsung mengambil tindakan tegas dan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang.

"Kalau ada gejala radikalisme, saya minta kepada seluruh kepala desa di manapun untuk segera melaporkan kepada pihak-pihak yang berwajib," tegasnya usai menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, seperti dalam keterangan resminya Kamis (01/06).

Sebagai upaya pencegahan persebaran paham radikalisme tersebut, lanjutnya, para kepala desa juga diminta untuk aktif menanamkan nilai-nilai Pancasila di daerahnya. Menurutnya, kearifan lokal yang berlandaskan nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi antar umat beragama, dan musyawarah masih sangat kental di pedesaan.

"Negara kita ini akan besar jika semua elemen bisa menghayati dan mengamalkan nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Apalagi negara ini negara yang beragam. Untuk itu kita semua wajib menjaga kenekaragaman ini sebab keberagamanlah yang membuat kita besar," ujar Menteri Eko.

Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mendukung penuh tindakan pemerintah pusat yang akan membubarkan organisasi yang terindikasi menanamkan nila-nila radikalisme dan organisasi yang mengancam keutuhan NKRI

"Kita pemerintah dan warga di Provinsi NTT berkomitmen untuk selalu menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI. Kita menolak radikalisme, terorisme dan organisasi lain yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa. Warga NTT juga mendukung penuh upaya pemerintah yang akan membubarkan organisasi radikalisme dan anti pancasila," tegasnya.

Sebelum upacara berlangsung, Mendes PDTT menyaksikan parade laut dari Pelabuhan Bung Karno. Parade tersebut menampilkan adegan detik-detik tibanya Bung Karno dan keluarga yang diasingkan oleh Belanda ke Ende. Parade laut tersebut dimeriahkan oleh rangkaian kapal-kapal rakyat dan juga kapal milik TNI AL. Sebagai simbol lahirnya gagasan Pancasila, perwakilan parade laut memberikan logo Burung Garuda kepada Mendes PDTT.

Hadir dalam rangkaian perayaan Hari Lahir Pancasila di Ende yaitu Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Bupati dan Wakil Bupati Ende, Marsel Petu dan Djafar Achmad.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya