CEO Credit Suisse Asia Pasifik: Kurikulum RI Jangan Cuma Soal SDA

Untuk bisa menjadi negara maju, Indonesia harus mampu mengubah cara pandang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Jul 2017, 15:29 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 15:29 WIB
Credit Suisse Helman Sitohang
Helman Sitohang

Liputan6.com, Jakarta Untuk bisa menjadi negara maju, Indonesia harus mampu mengubah cara pandang. Sejak kecil masyarakat selalu ditanamkan pelajaran bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam. Cara pandang itu harus diubah.

Helman Sitohang chief executive officer (CEO) Credit Suisse Asia-Pasifik yang merupakan Diaspora Indonesia di Singapura mengatakan, saat menduduki posisi CEO Credit Suisse, ia banyak melakukan perjalanan dinas ke beberapa negara.

Dalam setiap perjalanan dia selalu ditanya berasal dari negara mana dan ia pun menjawab dari Indonesia. Menariknya, beberapa rekan yang bertanya tersebut tidak menduga Indonesia memiliki bankir yang handal.

Hal tersebut membuktikan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia belum diakui oleh dunia luar bahkan di beberapa negara tetangga. Padahal sebenarnya jika dilihat potensi SDM Indonesia sangat banyak dan cukup mumpuni.

"Kualitas dan sumber daya manusia Indonesia banyak, tersebar di dunia. Saya bangga," jelas dia dalam acara Kongres ke-4 Diaspora Indonesia di Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

Oleh sebab itu, menurutnya, Indonesia sebaiknya mulai mengubah sudut pandang yang semula berorientasi sumber daya alam menjadi sumber daya manusia.

"Sejak saya SD dan SMP di Medan dan Jakarta yang ditanamkan adalah Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak. Sedikit dibicarakan itu kekayaan sumber daya Manusia," tambah dia.

Ia pun berharap di kurikulum saat ini penekanan tidak hanya pada kekayaan alam tapi bagaimana sebagai bangsa Indonesia menggali dan mencari sumber daya manusia sehingga bisa berkompetisi di dunia internasional.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya