Data Tenaga Kerja AS Membaik , Rupiah Melemah Tipis

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.390 per dolar AS hingga 13.415 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Jul 2017, 12:52 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 12:52 WIB
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.390 per dolar AS hingga 13.415 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.390 per dolar AS hingga 13.415 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan di awal pekan ini. Data tenaga kerja AS yang baik mendorong laju penguatan dolar AS. 

Mengutip Bloomberg, Senin (10/7/2017), rupiah dibuka di angka 13.399 per dolar AS, tak berubah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.399 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.390 per dolar AS hingga 13.415 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 0,59 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 13.408 per dolar AS, patokan tersebut melemah jika dibandingkan dengan patokann Jumat lalu yang ada di angka 13.397 per dolar AS.

Dolar AS memang menguat di pasar Asia pada perdagangan Senin ini. Kenaikan tersebut setelah data tenaga kerja mengalami perbaikan.

Dengan perbaikan data tersebut membuat pelaku pasar memperkirakan bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga sesuai dengan perkiraan di tahun ini yaitu mencapai tiga kali di awal, tengah dan akhir tahun.

"Data tenaga kerja memberikan alasan bagi the Fed untuk mengumumkan bahwa mereka siap untuk kembali melakukan pengetatan kebijakan moneter," jelas analis Daiwa Securities, Mitsuo Imaizumi dikutip dari Reuters. 

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah melemah di perdagangan Jumat lalu karena tekanan jual asing baik di pasar saham maupun obligasi. Meredanya pelemahan obligasi global, diperkirakan bisa meredakan pelemahan rupiah.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya