JK Harap Kebutuhan Garam Konsumsi Bisa dari Dalam Negeri

Wapres Jusuf Kalla menuturkan, Kementerian Kelautan harus memberikan cara untuk meningkatkan produksi garam.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Jul 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 20:00 WIB
Wapres JK Hadiri Perayaan HUT Kaisar Jepang
Wakil Presiden Jusuf Kalla

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyerahkan sepenuhnya masalah garam konsumsi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menurut dia, pasti ada cara untuk meningkatkan produksi garam.

"Kementerian Kelautan-lah yang harus memberikan cara-cara untuk meningkatkan produksi garam itu," kata pria yang akrab disapa JK itu di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Soal ada wacana untuk impor garam konsumsi, dia tampaknya mengindikasikan untuk tidak membuka peluang ke arah sana. Dirinya tetap menekankan hasil dalam negeri sendiri. "Garam konsumsi, kita harap dipenuhi dari dalam negeri. Daerah pantai kita luas," jelas JK.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Kementerian Perdagangan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mempercepat solusi terkait kelangkaan garam konsumsi yang saat ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Jawa Timur. Kelangkaan ini juga mengakibatkan harga garam konsumsi terus meningkat bahkan saat ini sudah mencapai dua kali lipat dari harga normal.

Data di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur menunjukkan, harga garam terus meningkat. Jika pada Juli 2014 harga garam konsumsi per kilogram Rp 2.984, pada Juli 2015 harganya menjadi Rp 3.308. Pada Juli 2016 menjadi Rp 3.883, dan meningkat tajam menjadi Rp 5.792 pada Juli 2017.

Petani garam di kawasan Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik gagal untuk melakukan panen. Rencananya panen garam akan dilakukan dalam dua hari ke depan namun terhambat karena kawasan tersebut diguyur hujan semalaman.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya