Jawa Timur Masih Jadi Favorit Investasi di RI

Berdasarkan catatan BKPM, realisasi investasi mencapai Rp 24,95 triliun di Jawa Timur dengan 1.023 proyek.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Jul 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 15:28 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan hasil realisasi investasi di Indonesia mencapai nilai Rp 336,7 triliun sepanjang semester I-2017. Kegiatan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) paling besar berada di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 54,1 triliun dalam periode tersebut.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, Rp 336,7 triliun realisasi investasi dalam kurun waktu Januari-Juni 2017 berasal dari PMA Rp 206,9 triliun dan PMDN senilai Rp 129,8 triliun.

"Porsi investasi di luar Jawa saat ini meningkat. Kondisi ini bagus karena kita mengharapkan investasi di luar Jawa," ujar dia di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Lebih jauh, tutur Azhar, nilai investasi di luar Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 14,4 menjadi Rp 155 triliun persen pada semester I-2017 dibanding realisasi Rp 135,5 triliun di semester I-2016. Sementara di Pulau Jawa, tumbuhnya 11,7 persen dari Rp 162,6 triliun menjadi Rp 181,7 triliun.

Berdasarkan lokasi kegiatan penanaman modal baik PMA maupun PMDN, ia mengakui, paling tinggi di Jawa Timur dengan dengan nilai Rp 54,1 triliun di sepanjang semester I ini. Disusul DKI Jakarta sebesar Rp 49 triliun, Jawa Barat senilai Rp 33,9 triliun, Jawa Tengah Rp 23,8 triliun, Banten Rp 20,4 triliun, dan daerah lainnya Rp 155,3 triliun.

Dari data BKPM, Jawa Timur merupakan favorit para investor dalam negeri menanamkan modalnya dengan realisasi Rp 24,95 triliun dan 1.023 proyek. Sedangkan untuk realisasi PMA di Jawa Timur senilai US$ 674,1 juta dengan jumlah proyek 1.128 proyek selama Januari-Juni 2017.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya