Liputan6.com, Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) mengantisipasi tidak tercapainya target porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, sebesar 23 persen pada 2025.
Anggota DEN, Abadi Poernomo, mengatakan, pada akhir 2016 realisasi penggunaan EBT hanya mencapai 7,7 persen, angka tersebut jauh dari yang ditarget sebesar 10,4 persen. Melihat kondisi tersebut, DEN ingin ada akselerasi penggunaan EBT agar target EBT dalam porsi bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 tercapai.
"Ini artinya ada gap, sehingga untuk mencapai 23 persen pada 2025 harus ada akselerasi," kata Abadi, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Abadi melanjutkan, salah satu masukan dari anggota DEN untuk akselerasi penggunaan EBT dengan mendorong penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah daerah dan mengoptimalkan PLTS yang sudah beroperasi.
"Ini bisa digenjot kalau dilakukan di sejumlah daerah mengakselerasi penggunaan panel surya di seluruh sektor, baik pemerintah, swasta dan pribadi, pabrik, dan lainnya," papar Abadi.
Abadi melanjutkan, selain meningkatkan penggunaan energi matahari dengan menyulapnya menjadi listrik, menjalankan program campuran 20 persen biodiesel pada solar (B20) juga dapat mengakselerasi pemanfaatan EBT.
"mengakselerasi B20 meutilisasi panel surya yang sudah terpasang saat ini masih mengalami kendala," tutur Abadi.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: