Pelni Tambah Rute Tol Laut Surabaya-Maluku

Pelni akan mengoperasikan 1 kapal untuk rute tol laut

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Agu 2017, 15:40 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 15:40 WIB
20161025-Tol-Laut-IA2
Budi Karya Sumadi dengan latar belakang KM Caraka Jaya Niaga III-4 saat berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Budi melepas keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 ke Natuna (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) / PELNI akan mengoperasikan satu lagi kapal tol laut. Kapal itu akan dioperasikan pada trayek T-9 dari Tanjung Perak, Surabaya ke Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak mulai tanggal 16 Agustus 2017.

Pulau Kisar merupakan pulau terdepan Indonesia di bagian Selatan. Kisar termasuk wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara.

Corporate Secretary PELNI Didik Dwi Prasetio mengatakan, pengoperasian pada trayek T-9 menambah daftar kepercayaan pemerintah kepada PELNI.

"Dengan penambahan satu trayek, maka PELNI menjalani tujuh trayek dari 13 trayek yang disiapkan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan," kata Didik dalam keterangannya, Jumat (4/8/2017).

Didik menambahkan, PELNI telah mendapat surat penugasan penyelenggaraan pelayanan publik untuk angkutan barang di laut tahun 2017 dari pemerintah.

Hal itu tertuang dalam surat Dirjen Perhubungan laut Nomor. PR.101/III/15/OA-2-17 tanggal 25 Juli 2017 trayek T-9 dari Tanjung Perak-Kisar (896 mile) Namrole-Kisar (308 mile) dan Kisar-Tanjung Perak (896 mile).

Kisar dan Namrole merupakan dua pulau di Provinsi Maluku. Kisar dekat dengan Kupang dan Timor Leste, sedangkan Namrole lebih dekat ke Ambon. Dua pulau di Provinsi Kepulauan Maluku ini sangat membutuhkan kapal Tol Laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memasarkan hasil laut berupa ikan, rumput laut, ternak sapi dan kerbau.

PELNI akan mengoperasikan KM. Caraka Jaya Niaga III-32 dengan kapasitas 115 kontainer. "Kapalnya sudah siap. Rencana dioperasikan pada 16 Agustus 2017 sebagai persembahan pemerintah dan PT. PELNI (Persero) pada HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia," tambah Didik.

Pulau Kisar tidak menghasilkan padi sebagai bahan makanan pokok. Sembilan bahan pokok harus disuplai dari luar pulau sehingga terjadi disparitas harga. Dengan kehadiran Tol Laut di Kisar, akan membantu suplai sehingga ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau tercukupi.

Tol Laut diharapkan memangkas rantai pasok dengan distribusi barang secara langsung dari daerah produsen yang umumnya di Jawa ke daerah konsumsi, termasuk di pulau-pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya