Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tengah melakukan uji coba alat pembayaran tol bernama JM Acces berbasis on board unit (OBU). Pengguna tol yang menggunakan alat ini tak perlu membuka jendela seperti membayar dengan uang tunai maupun elektronik. Berapa harganya?
Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur menerangkan, alat tersebut masih diuji coba pada bus Damri sebelum nantinya dipasarkan secara luas. Dia mengatakan, perseroan belum memutuskan harga jual dari alat tersebut.
Dia bilang perseroan tengah berdiskusi dengan manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang turut mengembangkan produk ini. Telkom, ujar dia, mengusulkan harga Rp 200 ribu-Rp 300 ribu.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau Telkom bilang sekitar Rp 200 ribu-300 ribu. Kita enggak mau itu masih kemahalan," kata dia di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Seharusnya, Dia menuturkan lebih rendah dari itu. "Kalau bisa lebih murah, itu yang kita bicarakan," kata dia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ berharap JM Acces dijual lebih rendah dari Rp 200 ribu. Ini dalam rangka mewujudkan pembayaran tol tanpa henti atau multi lane free flow (MLFF).
"Kalau tadi teman-teman bilang hari ini masih Rp 200 ribu. Tapi saya berharap harus lebih rendah lagi kalau skala ekonomi besar, kata kunci MLFF penetrasi tadi, bagaimana penetrasi tinggi," ujar dia.
Herry menambahkan, seharusnya uji coba bisa berlangsung dengan cepat sehingga bisa dipasarkan ke masyarakat tahun ini.
"Kita lihat sebulan ini mestinya, bahkan bisa lebih cepat harusnya. Karena teknologi enggak perlu PoC, prove on concept. Koncepnya sudah dicoba negara lain," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Jasa Marga Uji Coba Alat Pembayaran Tol
PT Jasa Marga Tbk melakukan uji coba alat pembayaran tol JM Acces berbasis on board unit (OBU) di Gerbang Tol Kapuk ruas Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng pada Jumat ini (15/9/2017). Dengan alat pembayaran ini, maka pengguna tol tidak perlu membuka jendela kendaraan.
Keberadaan alat pembayaran ini merupakan kerjasama antara PT Jasa Marga Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Perum Damri.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ mengatakan, penyediaan alat pembayaran ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan pembayaran nontunai di seluruh tol. Rencananya, seluruh tol tak melayani pembayaran tunai pada 31 Oktober 2017.
"Kita sudah ujicoba penggunaan OBU untuk JM Acces ini bagian kesibukan hari-hari terakhir menuju jalan tol tanpa tunai," kata dia usai uji coba alat pembayaran tersebut di Jakarta.
Menurutnya, alat pembayaran ini akan melengkapi pembayaran nontunai yang sudah ada yakni uang elektronik. Alat ini berukuran kecil dan ditempel di bagian depan mobil. Pengguna tol cukup mendekati pintu atau penghalang supaya terbuka. Pengguna tol tak perlu membuka jendela layaknya menggunakan uang tunai maupun uang elektronik.
Herry mengatakan, alat ini baru digunakan bus Damri. Dia berharap, ke depan akan semakin banyak yang menggukan JM Acces OBU. "Harapan kami menyusul ke organisasi atau instansi lain, saya lihat Bluebird, travel," ujar dia.
Advertisement