Liputan6.com, Jakarta Pengembang kawasan industri, PT Modern Industrial Estat, anak usaha PT Modernland Realty Tbk (MDLN), tahun ini memilih fokus pada penjualan lahan-lahan industri di ModernCikande Industrial Estate tahap V dan VI seluas 500 hektare. Pengembangan kawasan di tahap ini diharapkan menjadi penggerak pendapatan perseroan pada masa mendatang.
Direktur Utama PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson, mengatakan pihaknya optimistis tahun ini dan tahun depan minat investor untuk membeli lahan industri akan terus meningkat seiring membaiknya kondisi perekonomian global. Hal itu terlihat dari pembelian lahan di ModernCikande oleh beberapa konsumen baru pada awal tahun ini yang sudah melebihi penjualan pada kuartal I 2016.
Dia pun yakin penjualan lahan di kawasan ModernCikande akan terus meningkat, mengingat luas lahan yang dimiliki cukup besar, yaitu 3.175 hektare, di mana 60 persen masih dapat dikembangkan.
Baca Juga
“Bisa dikatakan kalau saat ini kami adalah salah satu kawasan industri terbesar di barat Jakarta,” ungkap Pascall yang ditulis Liputan6.com, Sabtu (23/9/2017).
Advertisement
Saat ini, lebih dari 200 perusahaan baik lokal maupun multinasional dari berbagai ragam jenis usaha memercayakan ModernCikande Industrial Estate sebagai “rumah” bagi usaha dan bisnis mereka.
Beberapa perusahaan multinasional yang beroperasi di kawasan itu, antara lain PT Berri Indosari, PT Boo Young Indonesia, PT Fajarina Unggul Industry, PT Jongka Indonesia, PT Chempro Indonesia, PT Marindo Lab Pratama, PT Sierad Industries, PT Cargill Indonesia, PT San Fang Indonesia, PT Citra Baru Steel, PT Pigeon Indonesia, PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Tomoe Engineering, dan lain-lain.
Tahun lalu, ModernCikande mencatatkan penjualan yang positif. Perusahaan berhasil menjual lahan seluas 28,5 hektare. Bahkan, selama dua tahun berturut-turut dari 2014-2015 kawasan industri ini mencatatkan penjualan lahan tertinggi di Jabodetabek menurut konsultan riset Colliers International Indonesia.
Menurut Pascall, berbagai pembenahan dan penambahan fasilitas terus dilakukan guna memberikan kenyamanan kepada investor yang telah menanamkan modalnya di ModernCikande.
Pada 2017, kata dia, antara lain akan dibangun Water Treatment Plant (WTP) atau IPAL dengan kapasitas awal 100 liter per detik yang akan segera beroperasi, pembangunan Hotel Swiss-Belinn ModernCikande yang akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini, perbaikan infrastruktur jalan utama sekitar 5 km dan jalan sekunder 5 km, pengerjaan cut and fill lahan di tahap V dan VI seluas 500 hektare serta pembebasan lahan tambahan seluas 200-300 hektare.
ModernCikande berada di lokasi strategis, yakni di kawasan Cikande, Serang, Banten, atau sekitar 68 km dari Jakarta, 75 km dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 50 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. ModernCikande dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak kemudian keluar melalui pintu tol Ciujung.
Dengan posisi tersebut, ModernCikande memiliki akses yang sangat dekat menuju tiga pelabuhan besar, yakni Ciwandan, Cigading, dan Merak Mas.
“Saat ini pemerintah telah menyelesaikan pembangunan pintu tol Cikande, yang menurut rencana akan mulai beroperasi pada tahun ini. Dan itu akan menambah kemudahan akses ke kawasan kami,” papar Pascall.