Liputan6.com, Jakarta - Merenovasi rumah tua itu adalah pekerjaan yang cukup tricky. Jika dana yang kamu miliki termasuk lapang, mungkin nggak perlu pikir panjang untuk memperbaiki ini-itu. Yang repot adalah ketika bujetmu terbatas, kamu perlu memperhitungkan apa saja yang ingin diiperbaiki dan berapa biayanya.
Nah, bila kamu berencana merenovasi rumah tua, sebaiknya perhatikan dulu sejumlah hal berikut ini agar renovasi rumahmu berjalan lancar dan lebih irit ongkos, seperti dikutip dari Swara Tunaiku:
Advertisement
Baca Juga
1. Menyiapkan skala prioritas
Ini hal paling penting yang mesti kamu perhatikan. Jangan sampai proses renovasi tersendat gara-gara kehabisan dana akibat membeli hal-hal yang sebenarnya kurang penting. Misal, ketika berencana merenovasi dapur, kamu malah sibuk membeli peralatan dapurnya.
Dengan skala prioritas, kamu bisa memilah mana yang penting untuk dibeli atau diperbaiki, serta mana yang bisa ditunda pembeliannya. Jadi, anggaranmu bisa terpakai secara efektif.
2. Memanfaatkan material bekas yang masih layak
Dari hasil membongkar rumah saat renovasi, sebenarnya ada sejumlah material bekas yang masih layak digunakan. Nah, enggak ada salahnya mendaur ulang material semacam ini untuk menghemat anggaran.
Antara lain, kusen pintu dan jendela, teralis, genteng, hingga keramik lantai. Biar kelihatan baru, benda-benda ini bisa dipoles dengan cat atau dimodifikasi.
3. Mengubah sebagian fungsi ruang
Rumah lawas seringkali memiliki pembagian ruang yang kurang efektif. Beberapa ruangan bisa sangat luas, sementara kamar tidur atau dapur terasa sempit.
Nah, saat melakukan renovasi, pikirkan pula untuk mengubah beberapa fungsi ruang sehingga lebih efisien. Kamu juga bisa memanfaatkan kreativitasmu untuk memaksimalkan fungsi ruang. Misalnya, mengubah ruangan menjadi taman di tengah rumah.
Selanjutnya
4. Mengganti lantai
Rumah yang sudah tua biasanya memiliki ubin dengan warna putih, broken white, atau gelap. Nah, mengganti keramik lantai yang sudah tua dengan yang baru akan bikin tampilan rumahmu jauh dari kesan kuno. Sekadar saran, kamu bisa memilih lantai vinyl sebagai penggantinya untuk memperkuat kesan modern.
5. Memilah perabotan rumah tangga
Perabot di rumah tua seringkali nggak kalah kuno dengan rumahnya. Memang, sih, perabot zaman dulu itu awet-awet, tapi seringkali kurang sesuai dengan konsep renovasi yang sedang dikerjakan.
Coba pilah kembali mana perabot yang masih layak untuk rumah barumu nanti. Yang sudah tidak cocok, bisa dijual sebagai tambahan dana untuk membeli perabot yang lebih modern.
Advertisement
Selanjutnya
6. Pilih jasa tukang atau kontraktor?
Di kota besar, jasa kontraktor sudah cukup sering dimanfaatkan untuk merenovasi rumah. Karena dijamin beres, kamu bakal lebih tenang menunggu hasilnya. Tapi, jika bujetmu terbatas, sebaiknya nggak perlu memaksakan diri sehingga memakai jasa kontraktor murah yang mutunya kurang oke.
Kalau memang punya rekomendasi tukang bangunan yang ahli merenovasi rumah, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasanya. Tapi, pastikan dulu bahwa hasil kerjanya memang bagus.Â
Berikut adalah contoh perkiraan biaya untuk merenovasi sebagian rumah tua milikmu. Tentunya, total biaya akhir bisa sangat bervariasi, tergantung dari berbagai variabel seperti luas rumah yang akan direnovasi, pilihan material, serta isi perabotnya.Â
Perabot minimalis: Rp 2 juta-Rp 4 juta. Sudah termasuk dengan kitchen set minimalis.
Material atap: Rp 3 juta.
Jendela dan pintu: Rp 2 juta.
Lantai vinyl: Rp 515 ribu. Isi 30 pcs (P: 92 cm/ L:18.8 cm/ T: 2 mm).
Tukang bangunan: Rp 100 ribu per hari. Asumsikan durasi pengerjaan adalah sebulan dengan 2 tukang. Berarti kamu harus mengeluarkan: Rp 100.000 x 2 x 30 hari = Rp 6 juta.
Total biaya yang perlu kamu keluarkan, kurang lebih Rp 16 juta. Nah, lewat penjelasan di atas, mudah-mudahkan kamu makin tercerahkan dengan biaya renovasi rumah dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan. Selamat membangun!