Rusia Akan Bangun Bengkel Pesawat Tempur Sukhoi di RI

Hal ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan pengadaan 11 pesawat Sukhoi yang bakal diteken dalam waktu dekat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Okt 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 18:30 WIB
20160817-Atraksi Sukhoi dan F-16 Meriahkan Hut RI ke-71
Enam pesawat tempur Sukhoi dan F-16 milik TNI Angkatan Udara memeriahkan Upacara Peringatan HUT RI ke-71 di Jakarta, Rabu (17/8). Mereka membentuk Arrow Head Formation pada ketinggian 800 kaki. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Rusia akan segera investasi berupa pabrik suku cadang dan bengkel pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO) untuk pesawat tempur Sukhoi. Hal ini sebagai tindak lanjut rencana pemerintah mengadakan 11 pesawat tempur Sukhoi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, nilai pengadaan pesawat tersebut sebesar US$ 1,145 miliar.

"Jadi begini, nilai pengadaan Sukhoi Rusia US$ 1,145 miliar," kata dia di Kantor Pusat BKPM di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Thomas menjelaskan, berdasarkan ketentuan Undang-undang Industri Pertahanan, ada ketentuan pengganti (offset) sebanyak 85 persen dari pengadaan. 85 persen terpenuhi melalui imbal dagang dan investasi.

"Berarti uang yang kita keluarkan harus kembali melalui perdagangan ekspor kita ke sana, dan melalui investasi yang masuk," jelas dia.

Thomas mengatakan, dari 85 persen, sebanyak 50 persen dipenuhi oleh imbal dagang. Dia bilang, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk mengekspor berbagai komoditas seperti karet dan kelapa sawit.

Sisanya sebanyak 35 persen dari nilai pengadaan akan dipenuhi melalui kontrak investasi. Thomas mengatakan, Rusia akan investasi dalam bentuk pabrik suku cadang dan bengkel pesawat tempur.

"Jadi nilai investasi yang cukup besar dari Rusia untuk membangun industri suku cadang dan industri MRO, maintenance, repair, and overhaul. Perawatan dan perbaikan pesawat tempur Sukhoi," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya