Pendapatan Bunga Bersih Bank Sampoerna Naik 39 Persen

Penyaluran kredit ke UMK dan Usaha Menengah menjadi pendorong pertumbuhan kredit Bank Sampoerna.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Nov 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2017, 17:30 WIB
Bank Sampoerna.
Bank Sampoerna.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mampu mencatatkan laba Rp 29 miliar pada kuartal III 2017. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh penyaluran kredit sehingga mendorong pendapatan bunga bersih.

CFO Bank Sampoerna HenkySuryaputra menjelaskan, pada kuartal III ini Bank Sampoerna mencatat laba bersih sebesar Rp 29 miliar atau tumbuh 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Kenaikan lababersih ini ditopang antara lain oleh kinerja penyaluran kredit Bank Sampoerna yang tumbuh secara stabil sejak kuartal I, sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih menjadi Rp 393 miliar.

"Pendapatan bunga bersih untuk 9 bulan pertama tahun 2017 ini meningkat sebesar 39 persen dibandingkan pendapatan bunga bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 284 miliar," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (4/11/2017). 

Terjadi percepatan penyaluran kredit sejak kuartal I 2017 yang disebabkan oleh kebijakan0kebijakan yang ditempuh manajemen. Bank Sampoerna mencatatkan penyaluran kredit Rp 6,1 triliun pada kuartal III 2017 atau meningkat 10 persen dibandingkan kuartal III2016.

Peningkatan ini lebih cepat dibandingkan pertumbuhan kredit di industri perbankanyang secara tahunan tercatat sebesar 7 persen hingga akhir Agustus 2017.

Strategi yang dilakukan Manajemen Bank Sampoerna untuk mendorong pertumbuhan kreditdi atas industri adalah dengan tetap berfokus pada segmen UMKM sebagai pengejawantahan visi Bank Sampoerna untuk memajukan sektor usaha mikro, kecil danmenengah.

Hal ini terlihat dari total kredit yang disalurkan, sebesar 79 persen diantaranyadisalurkan ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yaitu sebesar 46 persen dan 33 persen berturut-turut disalurkan ke Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta Usaha Menengah (UM).

Penyaluran kredit ke UMK dan Usaha Menengah ini juga yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit. Jumlah keseluruhan kredit UMKM mencapati Rp 4,8 triliun atautumbuh sebesar 23 persen dibandingkan dengan jumlah pada akhir kuartal III tahun 2016.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Peghimpunan dana

Seiring dengan pertumbuhan kredit, Bank Sampoerna juga mampu membukukan peningkatan saldo tabungan yang berhasil dihimpun sebesar 40 persen dari jumlah pada periode yang sama tahun 2016.

Peningkatan tabungan ini berkontribusi kepada peningkatan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 19 persen dari Rp 5,74 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp 6,8 triliun pada kuartal III 2017.

 

Rasio keuangan lainnya juga menunjukkan pencapaian yang cukup baik. ROA sebesar 0,69 persen dan ROE sebesar 3,49 persen.

“Memasuki akhir 2017 Bank Sampoerna terus bekerja secara optimal untuk dapat menutup tahun dengan hasil yang memuaskan. Kami juga sudah mulai mempersiapkan rencana strategis 2018 nanti," tutup Henky. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya