Ternak Kambing, Petani di Riau Bisa Beli Rumah

Kelompok petani di Desa Kesuma daerah pelosok Kabupaten Pelalawan, Riau kini sukses berternak kambing.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 11 Nov 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 11:00 WIB
dunia-kurban-6-131016.jpg
ilustrasi kambing

Liputan6.com, Jakarta Kelompok petani di Desa Kesuma daerah pelosok Kabupaten Pelalawan, Riau kini sukses berternak kambing. karena itu, populasi ternak kambing di kawasan tersebut bisa meningkat hingga 195 persen, dari 40 ekor menjadi 118 ekor dalam setahun.

"Budidaya kambing kini jadi unggulan. Dari 40 ekor kambing, bisa bertambah jadi 118 ekor dalam satu tahun. Warga sampai bikin syukuran, dan potong tiga kambing dari hasil ternak itu," kata Ketua Lembaga Kesuma Abadi, Tuharno dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2017).

Awalnya, warga ini mendapatkan bantuan dari anak perusahaan APP Sinar Mas, TP Arara Abadi lewat Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Bantuan itu bergulir sejak 4 November 2016, dan khusus untuk budidaya kambing berawal dari 40 ekor. 

Kelompok petani tersebut lanjutnya, terdiri dari delapan paket atau kelompok berisi dua orang petani. Mereka mendapat pelatihan dan pendampingan sebelum  diberi bantuan lima ekor kambing setiap kelompok. Tujuan peternakan itu adalan pengembangbiakan, sehingga bantuan yang didapat berupa satu ekor kambing pejantan dan sisanya betina.

Dikatakan Tuharno, penghasilan warga yang berternak kambing ini pun melonjak. Bahkan ada yang bisa membeli rumah dari pekerjaan ini.

"Warga sekarang ada tabungan berupa kambing. Sudah ada yang bisa membangun rumah sedikit-sedikit dari hasil menjual kambing," kata Tuharno yang mengaku dahulu bekerja serabutan sebelum jadi peternak kambing.

Misiran, yang juga seorang peternak kambing, menambahkan bahwa keuntungan yang diperoleh mereka tidak hanya dari hasil menjual kambing, karena kotoran kambing juga punya nilai jual. Menurut dia, peminat kotoran kambing cukup tinggi karena digunakan sebagai pupuk.

"Dari hasil jual telek (kotoran) kambing, kalau ditotal saya sudah dapat untung Rp2 juta," katanya.

 

Selanjutnya

Misiran termasuk salah satu yang berhasil, karena kini sudah memiliki 17 ekor kambing. Bahkan, ia kini mulai bisa memenuhi ketentuan kerja sama untuk terus menggulirkan bantuan kambing untuk membentukan kelompok lainnya.

Dalam program DMPA, kelompok petani wajib menggulirkan lagi enam ekor kambing yang tujuannya agar semakin banyak warga setempat merasakan bantuan tersebut.

"Kita sangat berterima kasih kepada perusahaan karena saya dulunya hanya kerja mocok-mocok sebutannya, atau serabutan. Sekarang hampir tiap hari saya kerjanya ngarit mencari rumput dan ada penghasilan," katanya.

Desa Kesuma berjarak sekira 160 kilometer dari Kota Pekanbaru, yang terdiri dari lima dusun dengan total populasi sekitar 8.000 kepala keluarga. Permukiman warga berada di daerah pelosok, dengan kondisi infrastruktur mayoritas masih berupa jalan tanah. Desa tersebut sebagian ada yang berada di kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo, dan ada yang masuk ke area konsesi perusahaan industri kehutanan PT Arara Abadi anak perusahaan APP Sinar Mas.

Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan APP Sinar Mas untuk bekerja sama dalam mengakselerasi pembangunan di lebih dari 100 desa. MoU itu bertajuk "Program Desa Makmur Peduli Api di Desa Daerah Tertinggal dan Kawasan Transmigrasi".

Kemendes bersama APP Sinar Mas telah memetakan lebih dari 100 desa yang akan disasar dalam kerja sama tersebut, dan merupakan target dari program Kemendes PDTT sekaligus desa yang menjadi program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang digagas oleh APP Sinar Mas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya