Orang Terkaya RI: Peringkat Utang Naik, Investasi Kian Moncer

Pendiri GarudaFood Group, Sudhamek AWS menilai kenaikan rating utang Indonesia akan berdampak besar bagi pelaku usaha.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Des 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 17:15 WIB
Pendiri GarudaFood Group, Sudhamek AWS. (Dok Humas Kemenko Perekonomian)
Pendiri GarudaFood Group, Sudhamek AWS. (Dok Humas Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta Dua orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2017 mengapresiasi kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Fitch dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Dengan capaian tersebut, diyakini ekspansi maupun investasi di Tanah Air semakin menggeliat tak terpengaruh kondisi tahun politik.

Pendiri GarudaFood Group, Sudhamek AWS menilai kenaikan rating utang Indonesia akan berdampak besar bagi pelaku usaha. "Cost of borrowing (biaya peminjaman) menjadi turun, itu pengaruhnya besar sekali," kata dia saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Dalam majalah Forbes 2017, Sudhamek merupakan satu dari 50 orang terkaya di Indonesia urutan ke-38. Nilai kekayaannya mencapai US$ 810 juta atau sekitar Rp 10,94 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS) itu.

Dengan kenaikan peringkat utang Indonesia, Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu mengatakan, kepercayaan investor terhadap Indonesia akan semakin meningkat. Kegiatan penanaman modal atau investasi, terutama dari asing diharapkan Sudhamek dapat tumbuh lebih tinggi, selain Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"PMDN kan tahun ini lebih banyak. Nah dengan capaian ini, kepercayaan investor makin meningkat dan menumbuhkan investasi asing (PMA) ke Indonesia," terangnya.

Sudhamek menegaskan, pelaku usaha di Indonesia tidak melihat dan menunggu (wait and see) akibat tahun politik. Dengan kata lain, ekspansi maupun investasi perusahaan di 2018 diperkirakan akan tetap berjalan.

"Tidak lah, pengusaha tidak wait and see. Mereka (pengusaha) mengatakan begitu untuk menyampaikan keluhan saja, tapi mereka tahu bisnis tidak bisa dihentikan, tidak mungkin wait and see. Kecuali total investasi baru di tempat-tempat tertentu, tapi secara umum tidak, apalagi Garuda Food," tegasnya.

 

Bos Adaro: Kenaikan Peringkat Kabar Baik buat RI

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir. (Dok Kemenko Perekonomian)
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir. (Dok Kemenko Perekonomian)

Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir menilai, kenaikan peringkat utang dari Fitch merupakan kabar yang menggembirakan bagi Indonesia, terutama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tim ekonomi, seperti Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

"Ini pengakuan dunia peringkat kita naik lagi. Kepercayaan masyarakat internasional ke Indonesia sangat, sangat baik," paparnya.

Menurut Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini, investasi asing yang masuk ke Indonesia saat ini sudah cukup banyak. Ditambah dengan capaian tersebut, akan semakin meningkatkan kepercayaan investor menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, pinjam uang di perbankan menjadi lebih murah.

"Saya bicara dengan partner Jepang saya, keinginan mereka untuk investasi di Indonesia sangat tinggi. Kalau rating baru keluar hari ini, impact-nya mungkin tahun depan, tapi sekarang saja investasi asing yang masuk cukup banyak," jelas dia.

Boy Thohir yang menggenggam kekayaan senilai US$ 1,41 miliar atau sekitar Rp 19,04 triliun ini mengaku para pengusaha tidak wait and see di tahun politik.

"Kenapa saya bilang demikian? Karena di tahun politik biasanya ada tambahan revenue dari kegiatan politik yang biasanya di tahun-tahun non politik tidak ada kegiatan ekonomi politik. Jadi mereka tetap ekspansi dan investasi," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya