PLN Operasikan 556,5 KMS Tol Listrik Sumatera

Jaringan transmisi atau tol listrik di Sumatera dibutuhkan untuk aliri pasokan listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jan 2018, 11:44 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 11:44 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mampu mengoperasikan jaringan transmisi listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kilo Volt (kV) sepanjang 556,5 Kilomter sirkit (kms). Infrastruktur tersebut merupakan bagian dari pembangunan tol listrik Sumatera.

Direktur PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, beroperasinya transmisi Payakumbuh-Padang Sidempuan dapat meningkatkan kapasitas transfer listrik maksimum hingga 700 Megawatt (MW) untuk 1 sirkuit. Selain itu dengan prediksi kebutuhan transfer antara Payakumbuh- Padang Sidempuan pada 2018 sebesar 217 MW.

"Jaringan transmisi yang membentang dari Payakumbuh hingga Padang Sidempuan, Sumatera Barat yang ditopang oleh 747 tower ini mulai beroperasi pada 30 Desember 2017 yang lalu," kata Wiluyo, di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Wiluyo menambahkan, juga pada saat nanti seluruh jaringan tol listrik yang menghubungkan Sumatera bagian selatan hingga Sumatera bagian utara beroperasi, akan memberikan dampak besar pada sistem kelistrikan Sumatera.

"Nantinya jika pembangunan Tol Listrik Sumatera rampung semua berpotensi menghemat 188 milyar rupiah per tahun dan dapat berpotensi menurunkan BPP (Biaya Pokok Produksi) pembangkitan di Sumatera sebesar 11 rupiah per kWh atau setara dengan penghematan hingga 391 milyar rupiah per tahun," papar Wiluyo.

PLN menyatakan jaringan transmisi alias tol listrik di Sumatera dibutuhkan untuk mengalirkan pasokan listrik, terutama dari pembangkit besar yang mayoritas banyak terdapat di Sumatera bagian selatan, sedangkan konsumsi listrik tinggi justru berada di Sumatera bagian utara.

"Alhasil listrik dari pembangkit di selatan Sumatera perlu dialirkan ke utara dan tengahnya Sumatera lewat tol listrik. Untuk itulah pembangunan jaringan transmisi 275 kV dan 500 kV di Sumatera tersebut terus dikebut agar evakuasi daya bisa dilakukan secara maksimal," tutur Wiluyo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

PLN Tambah Pasokan Listrik di Aceh

20160226-Jaringan-Ilegal-di-Tiang-Listrik-Jakarta-IA
Ilustrasi PLN (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PT PLN melalui anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memasok tambahan listrik di Nanggroe Aceh Darussalam demi dongkrak kegiatan ekonomi di Bumi Serambi Mekkah.

Pasokan listrik di area Sumatera bagian utara (Sumbagut) yaitu Aceh dan Sumatera Utara saat ini lebih banyak disalurkan dari Tanah Tapanuli. Sementara itu, jumlah pembangkit listrik di kawasan Aceh masih terhitung sedikit.

Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya menargetkan untuk menambah pasokan listrik di Aceh sebesar 400 Mega Watt (MW) pada 2018. Hal itu dilaksanakan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).

"Aceh saat ini memiliki dua PLTMG, yakni di Krueng Raya yang berkapasitas 50 MW dan PLTMG Arun sebesar 250 MW. Pada tahun ini, kita akan tambahkan satu PLTMG lain di Krueng Raya dengan kapasitas 100 MW," tutur Iwan pada Kamis 4 Januari 2018.

Dia menjelaskan, tambahan pasokan listrik itu akan berguna demi mendorong perkembangan investasi industri setempat yang dinilai masih belum memadai. "Tambahan listrik akan sangat mendongkrak sektor industri di Aceh, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe," ujar dia.

Iwan menilai, industri di KEK Arun akan dapat beroperasi lancar pada dua sampai tiga tahun mendatang, jika target penambahan listrik 400 MW tercapai.

"Kita berharap, jika target jaringan listrik itu tercapai, maka jalannya kegiatan industri serta pertumbuhan ekonomi di Aceh otomatis akan terdongkrak," imbuh Iwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya