Menkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai Target pada 2018

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, pertumbuhan konsumsi masih harus diperbaiki. Ia optimistis konsumsi dapat di atas 5 persen pada 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Feb 2018, 21:10 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2018, 21:10 WIB
BI Resmi Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan dalam acara launching Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Gedung BI, Jakarta, Senin (4/12). Bank Indonesia (BI) meresmikan GPN sebagai sistem pembayaran yang terintegrasi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 akan mencapai 5,4 persen seperti yang telah ditargetkan.‎ Asalkan, tren pertumbuhan investasi dan ekspor yang tengah meningkat bisa terus di jaga pada tahun ini.

Sri Mulyani menyatakan, pada 2017 pertumbuhan investasi tercapai mencapai 6,15 persen. Jika tren pertumbuhan ini bisa terus dijaga lebih tinggi lagi, akan menjadi penopang yang kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.

"Momentum yang kami lihat untuk semester I, investasi akan terus terjaga. Kalau investasi bisa naik terus di atas 6 persen bahkan bisa mendekati 7,5 persen, tadi yang disebutkan perbankan sudah mulai membaik, pasar modal tetap tinggi, maka kalau bisa stabil kami optimis bisa mendapatkan pertumbuhan investasi di atas 7 persen," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Dia mengungkapkan, yang masih harus diperbaiki memang soal konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 4,95 persen. Namun Sri Mulyani optimistis pertumbuhan konsumsi tersebut bisa berada di atas 5 persen di tahun ini.

"Sekarang memang 4,95 persen tapi sangat kecil bedanya 0,05 persen. Hanya lebih ke arah optimisme masyarakat dan kami lihat di kuartal terakhir lebih lemah dari kuartal IV tahun lalu mungkin karena inflasi tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. Kalau konsumsi tetap terjaga di atas 5 persen, prediksi tahun ini di 5,4 persen kemungkinan bisa tercapai akan lebih tinggi," jelas dia.

Sementara terkait target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen seperti yang kerap diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani menyatakan target pertumbuhan tersebut bukan tidak mungkin untuk dicapai. Namun dirinya ingin ekonomi tidak hanya tumbuh tinggi, tetapi juga berkualitas.

"Ya akan tetap kami usahakan. Tapi tetap 7 persen yang sehat yang inklusif jadi invetasinya sustainable, tidak tergantung komoditas," ujar dia.

 

 

BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,07 Persen pada 2017

BI memperkirakan Pertumbuhan ekonomi Jakarta turun tipis ke 5,85%
Pemandangan gedung pencakar langit di Jakarta, Senin (27/2). Berdasarkan perkiraan Bank Indonesia (BI) angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta pada tahun 2016 tercatat tumbuh 5,85% secara tahunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 mencapai 5,07 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh belanja pemerintah dan inflasi yang terkendali.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2017 tercatat 5,19 persen. Namun jika secara kumulatif di 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin 5 Februari 2018.

Suhariyanto menuturkan, angka pertumbuhan tersebut ditopang oleh belanja pemerintah dan juga inflasi yang terkendali. BPS mencatat, inflasi sepanjang 2017 di angka 3,16 persen.

Sedangkan untuk realisasi belanja pemerintah meningkat 29,22 persen pada kuartal IV 2017. "Ini dipicu oleh belanja modal, barang, dan pegawai," tambah dia.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dialami oleh sektor jasa perusahaan yang mencapai 9,25 persen. Kemudian disusul oleh sektor informasi dan komunikasi yang mencapai 8,99 persen dan jasa lainnya mencapai 8,87 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya