Banyak Kecelakaan Infrastruktur Tak Pengaruhi Minta Investasi

ADB memandang Indonesia masih menjadi salah satu negara berkembang yang menjadi primadona bagi para investor di dunia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Feb 2018, 16:32 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 16:32 WIB
Tiang Girder Tol Becakayu Ambruk
Kondisi tiang girder proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di dekat Gerbang Tol Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Sampai saat ini, polisi masih mencari penyebab ambruknya girder. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) memandang Indonesia masih menjadi salah satu negara berkembang yang menjadi primadona bagi para investor di dunia.

Sektor infrastruktur masih menjadi peluang investasi yang paling menjanjikan, meski beberapa waktu belakangan banyak kecelakaan kerja di beberapa proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan.

Sebut saja kecelakaan yang terjadi di proyek jalan tol eleveted Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) pada Selasa 20 Februari 2018 dini hari yang menyebabkan 7 orang pekerja mengalami luka-luka.

"Saya pikir tidak terlalu jauh ke sana hingga mempengaruhi investor," kata Vice President Asian Development Bank (ADB) Bambang Susantono di Hotel Grand Hyatt, Selasa (20/2/2018).

Bambang mengaku banyaknya kecelakaan kerja ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bisa meningkatkan pengawasan dan standarisasi K3 yang bener-benar dipatuhi. Dengan demikian kualitas pebangunan infrastruktur terus terjaga.

Dengan percepatan pembangunan infrastruktur yang terjaga tersebut, Bambang yakin akan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia ke depannya. Terlebih ditargetkan pada 2035 Indoensia bisa menjadi negara maju.

"Di negara lain hal-hal semacam itu juga ada, jadi isunya lebih ke arah pengawasan saja tidak sampai mempengaruhi investor," tegas dia.

 


Tiang Girder Tol Becakayu Ambrol

Tol Becakayu
Tiang Tol Becakayu yang ambruk. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Tiang girder Tol Becakayu di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk dini hari tadi. Tujuh pekerja menjadi korban dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati dan RS UKI Cawang akibat insiden itu.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi saat para pekerja melakukan pengecoran pada penyangga tiang Tol Becakayu.

"Tiang pancang itu ada Brekat Timber. Brekat Timber itu fungsinya adalah menyangga daripada pelat yang akan dicor. Namun pada saat para pekerja memasukkan cor ke dalam tiang pancang tersebut, Brekat Timber terlepas dan jatuh," tutur Tony di Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur.

Menurut dia, seketika seluruh material cor dan Brekat Timber itu runtuh dan serpihannya menimpa tujuh pekerja di bawahnya. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Enam (orang) mengalami luka-luka tidak terlalu berat, namun ada satu yang agak luka berat, luka pada kepala, dan sudah dirujuk di RS Kramat Jati," jelas Tony.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya