Jurus Pemerintah Atasi Sampah di Bali

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menuturkan, semua elemen siap bersinergi membersihkan sampah di Bali terutama sambut annual meeting IMF-World Bank 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mar 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2018, 10:30 WIB
Sampah di Pantai Kuta, Bali
Sampah di Pantai Kuta, Bali (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan strategi dalam penanganan sampah guna menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018 yang digelar Oktober 2018. Salah satunya dengan program untuk mengubah sampah menjadi bahan baku energi terbarukan (waste to energy).

‎Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan jika saat ini isu sampah telah menjadi perhatian pemerintah pusat. Namun dia memastikan jika semua elemen siap bersinergi untuk membersihkan sampah di Bali khususnya dalam rangka menyambut Annual Meeting tersebut.

"Dengan mengundang banyak pihak seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Perhutanan, perwakilan dari Ditjen Perhubungan Laut, perwakilan dari ITB, TNI AL, Kapolda Bali, World Bank, kita bersama mencari cara dalam mengatasi permasalahan sampah yang salah satu solusinya dengan mengubah sampah menjadi energi," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

‎Sementara itu, Bupati Tabanan Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi (rakor) yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kemarin, pemerintah pusat dan daerah akan membentuk tim khusus untuk menangani masalah sampah di Pulau Dewata.

"Dalam rakor kami sepakat untuk menyatakan perang terhadap sampah di Bali. Kami akan membetuk tim yang beranggotakan Kementerian Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Perhubungan Laut, Kapolda Bali, TNI AL, World Bank dan para Kepala Daerah se-Bali," ungkap dia.

Dia menjelaskan, tim tersebut memiliki beberapa tugas, seperti mengedukasi hotel dan tempat pariwisata untuk mengurangi penggunaan plastik. Tim juga akan melakukan pelatihan kepada masyarakat tentang daur ulang sampah dan cara mengubah sampah menjadi energi.

"Selain itu tim tersebut akan rutin melakukan patroli laut dan yang membuang sampah sembarangan akan didenda sebesar Rp 500 ribu. Bali adalah tujuan wisata jadi rentan sekali dengan sampah, dengan kerjasama tim ini, saya yakin saat Annual Meeting IMF-World Bank di Bali sudah kembali bersih dari sampah," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

Sampah di Pantai Kuta, Bali
Sampah di Pantai Kuta, Bali (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Eka menyatakan, pihaknya akan mendukung penuh program Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terkait dengan waste to energy.

"Pak Luhut dan World Bank akan memfasilitasi kami untuk membangun waste to energy yang diantaranya mengubah sampah menjadi energi listrik dan energi biodiesel. Selanjutnya kami akan melakukan pembahasan lebih dalam dan perlu disepakati bersama, karena dibutuhkan persiapan lahan 10 hektar dan suplai sampah 400 ton per hari," kata dia.

‎Selain itu, dengan menerapkan program ini diharapkan Bali dapat menjadi contoh untuk provinsi lainnya dalam menanggulangi sampah, terlebih Bali merupakan salah satu destinasi favorit dunia.

"Selain itu, untuk di Tabanan sendiri saat ini sudah mempunyai 19 bank sampah dan salah satu bank sampah kami juga sudah bekerjasama dengan pabrik plastik. Sehingga sampah dapat menjadi barang yang dapat digunakan kembali dan menjadi manfaat. Kami juga menggerakkan sampah menjadi ekonomi kreatif dengan mereduce sampah," tandas dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya