Menteri Rini: Dulu Ada 26 BUMN Rugi, Kini Tinggal 12 Perusahaan yang Belum Untung

Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi Walini, Bandung Barat pada Rabu pagi ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mar 2018, 14:02 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 14:02 WIB
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, BUMN Bentuk Holding Rumah Sakit
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi sambutan saat menghadiri perjanjian kerjasama di Jakarta, Selasa (20/6). Rini menekankan, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia, khususnya BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencanangkan rangkaian kegiatan HUT Kementerian BUMN yang ke-20 di Walini, Bandung Barat, pada Rabu ini. Dalam rangkaian acara ini, Rini memaparkan berbagai keinginannya ke depan terkait perkembangan BUMN.

Salah satu target yang belum tercapai dalam tiga tahun kepemimpinanya adalah mengembalikan 26 BUMN yang merugi menjadi untung.

"Saat saya masuk menjadi Menteri BUMN, ada 26 BUMN yang rugi, sebenarnya saya targetkan pada akhir 2017 tinggal 10 BUMN yang rugi, tapi meleset sedikit yakni tinggal 12 BUMN," kata Rini di Walini, Rabu (21/3/2018).

Untuk itu, dirinya meminta kepada Eselon 1 kementerian BUMN dan BUMN yang masih merugi untuk bekerja keras demi mengubah rapor negatif selama ini.

Menteri Rini menargetkan pada akhir 2018 ini setidaknya semua BUMN sudah memiliki laporan keuangan tahunan yang hijau.

Salah satu hal yang diinstruksikannya adalah meningkatkan sinergi antar-BUMN. Sebelum menjadi menteri, dirinya berpandangan bahwa BUMN ini satu sama lain saling berkompetisi, seperti BUMN perbankan dan BUMN konstruksi.

Namun tidak untuk saat ini. Rini mengubah konsep penilaian manajemen BUMN dengan memasukkan aspek sinergitas di perusahaan.

Dengan demikian, harapannya peran BUMN bagi masyarakat bisa benar-benar terealisasi.

"Makanya saya titip kepada BUMN-BUMN besar untuk gandeng BUMN yang kecil, sinergi harus dilakukan. Kalau tidak, nanti saya potong tantiem masing-masing direksi," ucap Rini.

Pembangunan Kereta Cepat

(Foto:Liputan6.com/Ilyas I)
Menteri BUMN Rini Soemarno kunjungi Walini pada Rabu (21/3/2018) (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Untuk diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi Walini, Bandung Barat pada Rabu pagi ini. Kunjungannya sekaligus mencanangkan HUT Kementerian BUMN yang ke-20. 

Menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) dari Stasiun Gambir pukup 05.30 WIB. Rini tiba di Stasiun Maswati di Bandung Barat pada pukul 08.00 WIB.

Setibanya di stasiun, Rini melanjutkan jalan kaki meninjau program padat karya tunai oleh Kementerian BUMN dan beberapa BUMN. Program ini di antaranya pembersihan dan merapikan lingkungan di Walini.

Sesekali Rini menyapa warga Walini, baik yang ada di pinggir jalan ataupun para pekerja padat karya yang sedang membersihkan lingkungan.

"Ayo para Eselon 1 ikut nyangkul, dirut bank juga," perintah Rini sambil memberikan contoh mencangkul tanah.

Di sela-sela membersihkan lingkungan, Rini meminta doa kepada para pekerja mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Mohon doanya ya semoga proyel kereta cepat bisa cepat selesai," ujar dia.

Doa tersebut juga disampaikan Rini di gedung Posyandu yang tidak jauh dari lokasi padat karya. Di posyandu tersebut sudah ada puluhan ibu rumah tangga. 

"Mohon doanya ya ibu-ibu supaya proyek kereta cepat segera teralealisasi. Kalau sudah jadi, nanti ekonomi sini juga akan berkembang," ujar Rini.

Kunjungan Rini Soemarno ke Walini juga didampingi para eselon 1 Kementerian BUMN dan sejumlah Direktur Utama BUMN. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya