Putus Rantai Pengijon, Bulog Beli 800 Ton Beras Petani Kalteng

Selain Kapuas, Bulog juga sedang siapkan untuk membeli beras di salah satu sentra produksi beras Kalteng lainya yaitu di Kabupaten Katingan.

oleh Rajana K diperbarui 22 Mar 2018, 19:39 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 19:39 WIB
Sawah (Ilustrasi)
Sawah (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memutus rantai pengijon yang selama puluhan tahun membelenggu para petani, Perum Bulog siap untuk menyerap semua padi yang dihasilkan oleh petani di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Pada 2017 lalu Bulog telah membeli sebanyak 800 ton beras milik petani di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, yang merupakan sentra penghasil padi di Kalteng.

Direktur Komersial Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, saat ini Bulog sudah memiliki unit pengolahan beras di Kabupaten Kapuas yang berbatasan dengan kalimantan Selatan (Kalsel).

Unit ini nantinya untuk menyerap semua beras yang dihasilkan petani di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau yang dibeli dengan harga pemerintah atau dengan harga harga komersial.

Jika kalau harga pemerintah saat ini Rp 8.760 per kg , Bulog bisa beli dengan harga Rp 9.000 per kg tapi dijual dengan harga komersial (bisnis).

"Jadi hasil petani itu kita beli semua kemudian kita kemas (packing) sendiri dan kemudian kita jual sendiri,"jelasnya  disela peresmian Pasar Rakyat Kita di Palangka Raya, Kamis (22/3/2018).

Sedangkan untuk mengatasi masalah Pengijon yang masih membelenggu para petani, Perum Bulog menurut Tri Wahyudi Saleh mempunyai cara sendiri untuk mengatasinya.

"Kita langsung datangi petani dan kita beli gabahnya dan langsung diolah jadi beras,"katanya.

 

Sentra Produksi Lain

salam merapi
Seorang petani dusun Tutup Duwur Kecamatan Dukun Magelang sedang membajak sawahnya di kaki Merapi dengan kerbaunya. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Selain Kapuas, Bulog juga sedang siapkan untuk membeli beras di salah satu sentra produksi beras Kalteng lainya yaitu di Kabupaten Katingan.

"Kita akan jemput bola kesana. Karena dulu kita pernah menyerap 3000 ton sebulan,"jelasnya.

Menyinggung peresmian pasar rakyat kita Bulog Kalteng di Palangka Raya dijelaskan Tri Wahyudi hal itu adalah untuk mendekatkan masyarakat dengan produk-produk kebutihan masyarakat yang dihasilkan oleh Bulog.

"Kami mengasuransikan semua barang yang dipasarkan oleh para pedagang jual yang menempati los pasar rakyat ini,"ujar Tri.

Untuk diketahui, Pasar milik Bulog yang bernama Pasar Rakyat Kita ini berlokasi di Pasar besar Palangka Raya terdiri dari 37 kios yang nantinya akan disewakan kepada masyarakat.

Sementara itu Asisten Pemprov Kalteng Bidang Ekonomi Pembangunan Nurul Edy mengharapkan Pasar Rakyat Kita milik Perum Bulog ini bisa dikembangkan juga pasar sejenis dini di kabupaten lain khususnya di wilayah yang sentra ekonominya tinggi seperti Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur dan Kapuas.

"Jadi diharapkan Bulog bisa menjamin ketersediaan bahan kebutuhan masyarakat sepeti beras, gula dan lainya,"ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya