Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pagi ini. Penguatan bursa Asia ini mengikuti Wall Street yang rebound karena kekhawatiran akan perang dagang berkurang.
Mengutip CNBC, Selasa (27/3/2018), indeks Nikkei 225 naik 1,06 persen. Indeks Topix juga menanjak 1,17 persen. Sebagian besar sektor berada di zona hijau kecuali sektor pertambangan.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik di awal perdagangan. Sektor keuangan dan otomotif menguat. Namun Samsung Electronics tergelincir 0,24 persen.
Advertisement
Baca Juga
Indeks acuan ASX 200 Australia naik 0,53 persen. Sebagian besar sektor menguat kecuali saham-saham pertambangan.
Pendorong kenaikan bursa Asia adalah pudarnya kekhawatiran dari pelaku pasar. Perwakilan Perdagangan AS Peter Navarro mengatakan bahwa dia berharap China akan bekerja dengan AS untuk mengatasi masalah yang terkait perdagangan tersebut.Â
Sementara itu, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa kedua negara harus duduk bersama untuk negosiasi menyelesaikan perbedaan mereka.
Wall Street
Wall Street mampu menguat dan mencetak kenaikan terbaik dalam lebih dari dua tahun setelah pada perdagangan pekan lalu mengalami tekanan yang sangat dalam. Ketakutan akan perang dagang mulai mereda sehingga mendorong indeks acuan bursa Amerika Serikat (AS) menguat.
Mengutip Reuters, Selasa (27/3/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 669,4 poin atau 2,84 persen menjadi 24.202,6. Untuk S&P 500 menguat 70,29 poin atau 2,72 persen menjadi 2.658,55. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 227,88 poin atau 3,26 persen ke angka 7.220,54.
Kekhawatiran pelaku pasar akan perang dagang antara AS dan China mereka setelah adanya laporan bahwa kedua negara sepakat untuk melakukan negosiasi ulang mengenai pengenaan tarif barang-barang impor.
Reli terdorong oleh saham-saham teknologi dan sebelumnya cukup mengalami tekanan yang dalam. Sektor teknologi di saham indeks S&P 500 mampu naik 0,50 persen setelah sebelumnya mengalami pelemahan 6 persen.
"Wall Street mencetak reli yang cukup bagus karena adanya potensi pembicaraan antara AS dengan China," jelas analis Bright Trading LLC, Las Vegas, AS, Dennis Dick.
"Saya pikir saat ini telah ada sedikit cahaya setelah pada pekan sebelumnya kita berada di ketidakpastian politik," tambah dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement