Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mengonfirmasi bahwa harga daging ayam jenis broiler atau ras per ekor di pasaran sejak dua sampai tiga hari lalu terpantau naik. Hal itu disebabkan kenaikan harga pakan ayam impor.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, harga daging ayam broiler atau ras itu menanjak dari sebelumnya Rp 32 ribu menjadi Rp 36 ribu.
Advertisement
Baca Juga
"Harga daging ayam mengalami lonjakan, naik Rp 4 ribu," kata dia di sela-sela acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Melihat data dari situs infopangan.jakarta.go.id, harga ayam broiler atau ras di pasar tradisional di Pasar Minggu, Jakarta, naik dari Rp 35 ribu per ekor (10 Mei) menjadi Rp 37 ribu per ekor. Namun demikian, harga daging ayam di pasar tradisional lainnya masih terpantau stabil Rp 35 ribu per ekor.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, naiknya harga daging ayam dipengaruhi oleh harga pakan impor hewan berkaki dua tersebut, yang melonjak sekitar Rp 100-150.
"Harga pakannya naik Rp 100-150 per kg. Itu juga karena penguatan nilai dolar, makanya (jenis pakan ayam) konsentrat khususnya yang kita masih impor sama naik," ucapnya.
Tidak hanya pakan, Agung menambahkan, harga bayi ayam berumur lima hari (Day Old Chicken/DOC) yang didatangkan dari luar negeri pun meninggi, menjadi Rp 500 per ekor.
Menanggapi hal itu, dia menjelaskan, Kementan terus berupaya mengantisipasi potensi kenaikan jelang Ramadan, yakni dengan berkoordinasi bersama seluruh produsen daging ayam.
"Nanti kita selesaikan dengan kawan-kawan, bagaimana cara kita menekan harga, salah satu caranya ya kita turunkan harga pakan. Produsen pakan (ayam) juga kita undang agar bisa menurunkan harga sehingga bisa memenuhi kebutuhan daging di pasar," pungkas dia.
Cek Harga Bahan Pangan di Pasar Jelang Bulan Puasa
Harga beberapa bahan pangan di pasar tradisional menjelang akhir pekan ini secara keseluruhan stabil atau tidak ada gejolak harga yang signifikan. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami penurunan.
Dari pantauan Liputan6.com di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, bahan pangan yang turun di antaranya bawang merah dan telur ayam.
"Bawang merah turun Rp 1.000 per kilogram (kg). Ini sekarang harganya Rp 38 ribu per kg," kata salah satu pedagang, Rahmawati (42) saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (11/5/2018).
Sementara telur ayam, di pasar ini dijual seharga Rp 27 ribu per kg, atau turun Rp 1.000 dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Selain itu, untuk harga cabai merah besar masih dibanderol di harga tinggi meski harganya belum berubah, yaitu Rp 50 ribu per kg. Adapun cabai rawit merah dan cabai rawit hijau keduanya dijual dengan harga Rp 38 ribu per kg, cabai merah keriting seharga Rp 32 ribu per kg dan bawang putih Rp 38 ribu per kg.
Untuk tomat, sejumlah pedagang menjual dengan harga Rp 12 ribu per kg dan kentang per kilonya dibanderol Rp 15 ribu.
"Sampai saat ini, harga sembako masih stabil, belum tahu nanti kalau masuk bulan Ramadan atau mendekati Lebaran, biasanya kan naik. Kalau dari sananya naik, kita jualnya juga naik," ungkap pedagang lainnya, Sujono (50).
Di Pasar Mampang, harga minyak goreng dibanderol Rp 13 ribu per kg, gula pasir Rp 14 ribu per kg, tepung terigu Rp 8.000 per kg, garam dapur Rp 15 ribu per kg, beras kualitas medium Rp 11 ribu per kg, dan beras kualitas premium Rp 14.500 per kg.
Adapun untuk harga daging ayam kini dijual Rp 40 ribu per ekor atau naik Rp 2.000 per ekor dan daging sapi masih di jual di harga Rp 120 ribu per kg.
Advertisement