Mei 2018, Penjualan Sektor Ritel Meningkat hingga 15 Persen

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita prediksi, penjualan sektor ritel makin membaik pada Juli-Agustus.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 20:10 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Liputan6.com/Switzy Sahbandar)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Liputan6.com/Switzy Sahbandar)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan industri ritel dinilai terus membaik. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan, bila melihat data penjualan Maret, April hingga Mei penjualan sektor ritel meningkat 15 persen. Hal tersebut menandakan daya beli masyarakat terus membaik.

"Saya dapat laporan, bahwa Maret, April, Mei penjualannya meningkat. Penjualan retailnya meningkat di atas 10 hingga 15 persen ada. Jadi tidak ada sama sekali ada pelemahan dari daya beli masyarakat," ujar Enggartiasto di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Enggartiasto juga prediksi penjualan sektor ritel semakin membaik pada Juli hingga Agustus. Sebab, pelaku usaha akan memberikan sejumlah diskon untuk beberapa produk yang diperjualkan dipusat perbelanjaan dalam rangka merayakan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) Agustus mendatang.

"Ini masih akan berlanjut sampai Juli. Kemudian nanti ini akan berlanjut lagi dengan Agustus mereka (HBDI) akan ada diskon 73 persen dan sebagainya. Inilah yang saya sampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi dan tidak terkonsentrasi di Jakarta saja tapi dia di louncing di Palembang," tutur dia.

Namun demikian, Enggartiasto menambahkan, penjualan sektor ritel masih terfokus di Pulau Jawa. Ke depan pemerintah akan mendorong agar konsumsi ritel merata di seluruh Indonesia. "(Konsumsi retail) Ya masih besar di Jawa, tapi kita tidak ingin hanya konsentrasi di Jawa saja. Jadi makanya kita sebarkan, ada pasarnya," ujar dia.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Sektor Ritel Mulai Pulih pada 2018

Kondisi gerai ritel Debenhams di Senayan City sebelum tutup. Gerai ritel ini mengumbar diskon besar-besaran bagi berbagai produknya (Vina A. Muliana/Liputan6.com)
Kondisi gerai ritel Debenhams di Senayan City sebelum tutup. Gerai ritel ini mengumbar diskon besar-besaran bagi berbagai produknya (Vina A. Muliana/Liputan6.com)

Sebelumnya, kinerja sektor ritel pada kuartal l 2018 masih belum menunjukkan perbaikan. Pada dua bulan awal 2018, pertumbuhan ritel melambat, dan hanya tumbuh sekitar 1 persen hingga 1,5 persen. 

Namun demikian, Executive Director Nielsen Company Indonesia Yongky Susilo menilai, pertumbuhan ritel mulai membaik dalam dua bulan belakangan. Hal tersebut ditandai dengan ada kenaikan impor untuk perdagangan. 

"Tahun lalu landai, tahun ini strong. April sudah mulai pulih, Mei awal positif. Kami minta pemerintah gelontorkan bantuan. Kunci paling penting adalah impor. Sekarang sudah mulai lancar, impor jalan. Semua orang sudah mulai lancar berdagang," ujar Yongky di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.

Yongki mengatakan, pertumbuhan ritel juga didorong oleh penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat sesuai target waktu yang telah ditetapkan.

"Dari awal tahun kita sampaikan kepada pemerintah, kalau mau retail tumbuh, bantuan cepat disalurkan. Orang pasti belanja, jadi daya beli tumbuh," ujar dia.

Yongki menambahkan, upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ritel melalui penyaluran bantuan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ritel secara keseluruhan pada 2018. Jadi ritel yang masih bertahan dapat mengembangkan lini bisnisnya. 

"Kita yakin dengan berbagai upaya mendorong pertumbuhan retail dan mendorong konsumsi, pertumbuhan ritel kuartal II dapat lebih baik. Secara tahunan juga pasti akan terpengaruh," kata dia. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya