Dongkrak Produksi Padi, Kementerian PUPR Gencar Bangun Bendungan

Kementerian PUPR gencar membangun bendungan untuk menambah pasokan air bagi areal persawahan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jul 2018, 11:40 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 11:40 WIB
Bendungan Karalloe (Dok Foto: Kementerian PUPR)
Bendungan Karalloe (Dok Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) gencar membangun bendungan untuk menambah pasokan air bagi areal persawahan. Sulawesi Selatan sebagai salah satu sentra pangan nasional kini dijadikan sebagai salah satu lokasi yang fokus dilakukan pembangunan bendungan. 

 Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, berdasarkan masterplan pembangunan irigasi tahun 1993, Pulau Jawa saat itu diposisikan sebagai pihak penyuplai tanaman pangan. Meski begitu, ia memprediksi, 25 tahun setelah tahun tersebut posisi Jawa sebagai penyuplai komoditas tanaman akan digantikan oleh berbagai daerah lain, termasuk Sulawesi Selatan.
 
"Dalam membangun irigasi itu ada tujuh syarat, di antaranya ada airnya, tanah yang cocok untuk padi, accesibility, ada petaninya, dan topografinya. Yang mencakup itu, salah satunya ada di Sulawesi Selatan," ujar dia di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).
 
Dia melanjutkan, saat ini Sulawesi Selatan sudah memiliki tiga bendungan besar, yakni Bili-Bili, Ponre-Ponre dan Kalola. Nantinya, ia menambahkan, akan dibangun tiga bendungan lanjutan yaitu Paselloreng, Karalloe dan Pamukkulu yang disinyalir memiliki daya tampung sekitar 230 juta meter kubik.
 
"Walaupun sudah ada Bendungan Kalola, musim kemarau daya tampungnya akan berkurang dibanding musim hujan. Tapi kalau enggak ada bendungan, ya nol," ucap Menteri Basuki.
 

Daerah Irigasi

Kementerian PUPR gencar membangun bendungan untuk menambah pasokan air bagi areal persawahan. ( Maulandy Rizki/Liputan6.com)
Kementerian PUPR gencar membangun bendungan untuk menambah pasokan air bagi areal persawahan. ( Maulandy Rizki/Liputan6.com)

Adapun Sulawesi Selatan memiliki sekitar 300 ribu hektare lahan yang berpotensi untuk dimaksimalkan sebagai daerah irigasi. Dari jumlah tersebut, 2.300 lokasi di antaranya memiliki luas lahan di bawah 1.000 hektare. Sedangkan pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk mengelola 9 daerah irigasi di atas 3 ribu hektare.

Lebih lanjut, Menteri Basuki menyampaikan, total luas daerah irigasi dan bendungan di Indonesia kini hanya bisa memberi sokongan ke area persawahan sebanyak 11 persen. Nantinya, Kementerian PUPR akan lanjut membangun 49 bendungan baru agar suplai air bisa naik sampai 20 persen.

"Kita punya 7,3 juta hektare lahan irigasi di seluruh Indonesia, dan 231 bendungan. Itu baru untuk menyuplai 11 persen. Kita mau bangun 49 (bendungan) baru lagi supaya bisa naik 20 persen," tukas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya