GMF AeroAsia Incar Pendapatan USD 5 Juta dari Pusat Pelatihan

GMF AeroAsia juga tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur lainnya, salah satu China.

oleh Bawono Yadika diperbarui 03 Jul 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 17:00 WIB
Garuda Maintenance Facility.
Garuda Maintenance Facility. (Foto: GMF)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) menargetkan perolehan pendapatan dari kerja sama divisi training dengan Airbus sebesar  USD 5 juta. Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk, Iwan Joeniarto menyampaikan hal itu dalam dalam acara media gathering Selasa (3/7/2018) di Jakarta.

Iwan menambahkan, saat ini perseroan juga tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur lainnya. Adapun salah satu dengan China.

"Yang sudah terimplementasi Airbus, tapi untuk yang sifatnya MoU sudah ada beberapa. Contohnya di China ada Wuxi Original Mechanical & Electrical Co., Ltd  (OMEC), tapi tetap mereka lihat juga ada enggak pemesanan pesawat OMEC di Indonesia tapi mereka sudah MoU sudah ancang-ancang untuk kerja sama dengan kita," tutur dia di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Kerja sama terkait dengan Airbus Training Center ini, kata Iwan menjadikan perseroan sebagai pusat pelatihan perawatan pesawat milik Airbus untuk tipe Airbus A320 CEO dan A320 NEO. 

"Airbus juga sepakat untuk menambahkan cakupan pelatihan untuk Engine Ground Run Up Airbus A320 dan A330 serta Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) Training,"kata dia.

Iwan berharap kerja sama lima tahun ke depan dengan Airbus ini bisa meluas untuk kebutuhan bisnis lainnya.

"Untuk 5 tahun ke depan memang kita targetkan khusus training itu bisa lebih dari USD 5 juta.  Ke depannya, kita mengharapkan bukan hanya training saja tapi fasilitas-fasilitas yang lain bisa di approve oleh Airbus. Jadi Airbus sendiri merasakan bahwa kerja sama ini win-win solution," ujar dia.

 

GMF AeroAsia dan Citilink Kerja Sama Perawatan Komponen Pesawat

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto dan Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo (Dok Foto: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto dan Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo (Dok Foto: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Sebelumnya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF AeroAsia dan PT Citilink Indonesia (Citilink) menyepakati kontrak kerja sama Component Pooling untuk pesawat jenis Airbus A320 milik Citilink. Kerja sama ini meliputi penyediaan komponen, perawatan komponen sehingga dapat memberikan efisiensi bagi maskapai penerbangan. 

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto dan Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo di Jakarta, pada 6 Juni 2018.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengungkapkan, sinergi antara dua entitas Garuda Indonesia Group ini merupakan bentuk komitmen GMF untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap Citilinksebagai salah satu konsumen inti. 

“Kami bersyukur bahwa GMF telah berhasil mengambil bisnis perawatan komponen milik Citilink setelah menambah kapabilitas workshop komponen kami. Sebelumnya pekerjaan untuk Citilink ini dikerjakan penyedia jasa perawatan pesawat di luar afiliasi Garuda Indonesia Group,” ungkap Iwan.

Iwan mengatakan, kerja sama dengan skema Component Pooling ini mencakup penyediaan komponen sebanyak 800 part numbers untuk 18 pesawat A320 milik Citilink dengan jangka waktu selama lima tahun. Selain itu, kata dia kerja sama ini merupakan pekerjaan perawatan komponen dengan skema Component Pooling perdana bagi GMF.

Pekerjaan ini juga menjadi etalase bagi GMF untuk dapat memasarkan produknya kepada maskapai lain, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.

Lebih jauh Iwan mengatakan kerja sama awal ini, GMF diproyeksikan dapat membukukan pendapatan USD 1,6 Juta per tahunnya. Angka yang diraup akan terus berkembang seiring dengan penambahan coverage part numbers dan armada Citilink. Dengan demikian, GMF yakin akan memberikan nilai tambah bagi Citilink dan konsumen lainnya dalam bisnis Component Pooling.

“Skema component pooling ini dapat memberikan efisiensi kepada maskapai. Kami yakin portofolio Citilink juga menjadikan GMF memiliki rekam jejak yang diperhitungkan dalam industri MRO global," kata Iwan

Iwan menambahkan, GMF terus berencana untuk meningkatkan kapabilitas komponen pesawatnya yang ditargetkan sebanyak 120 part numbers untuk berbagai tipe pesawat hingga akhir tahun ini.

“Hal ini seiring dengan mulai dilakukannya fokus bisnis ke arah perawatan komponen dan engine, selain perawatan airframe yang memang sudah menjadi kelebihan GMF,” tutup Iwan.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo menyambut baik sinergi yang dilakukan oleh perusahaan dengan kode emiten GMFI. Dia mengatakan, dengan kapabilitas yang dimiliki GMF saat ini, menjadi satu jaminan bagi keberlangsungan operasional Citilink agar berjalan dengan optimal.

“Kami mengapresiasi improvement yang ditunjukkan GMF dalam mengembangkan kapabilitasnya sebagai MRO kelas dunia khususnya dalam Component Pooling ini. Sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik, kami juga melakukan review terhadap GMF sebagai penyedia layanan perawatan pesawat kami dan GMF telah memenuhi kebutuhan, sehingga kami yakin menyerahkan bisnis component pooling ini kepada GMF," ujar dia.

 

 

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya