Pembangunan Pelabuhan Patimban Dimulai Akhir Juli 2018

Proyek Pelabuhan Patimban dibiayai oleh pinjaman dari Jepang sebesar 118,9 miliar yen atau setara Rp 14,2 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Jul 2018, 14:13 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 14:13 WIB
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi memberi keterangan pers kasus kandasnya KM Lestari Maju (Liputan6.com/Eka Hakim)
Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi memberi keterangan pers kasus kandasnya KM Lestari Maju (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan fisik Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan dimulai pada akhir bulan ini. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengaku, pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang direncanakan akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Patimban akan mulai groundbreaking, tepatnya minggu ke empat. Pembangunan tahap pertama kami harapkan setahun bisa diselesaikan," terang Menhub di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Di tahap pertama ini akan dibangun fasilitas infrastruktur untuk terminal kendaraan bermotor. Dengan dioperasikannya terminal kendaraan bermotor di Pelabuhan Patimban ini maka akan mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Mengenai pengelolaan dan pengoperasian Pelabuhan Patimban, Budi Karya mengaku tengah mempersiapkan sistem lelang yang bisa diikuti pada September 2018. Pola kerjasama pengelolaan pelabuhan ini akan mengutamakan kepemilikan lokal dengan porsi 51:49.

 

Beberapa Tahap

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Dwi Aditya Putra/Merdeka.com)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Dwi Aditya Putra/Merdeka.com)

Pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan dilakukan dalam beberap tahap. Untuk tahap pertama terbagi dalam dua fase. Untuk fase pertama, Pelabuhan Patimban bakal memiliki terminal kendaraan yang bisa menampung 360 ribu unit per tahun.

Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan pada tahap pertama Pelabuhan Patimban ini bisa selesai pada Maret 2019. Selain mencakup terminal kendaraan, fase kedua pada tahap pertama mencakup terminal peti kemas dengan kapasitas 800 ribu TEUs.

Proyek Pelabuhan Patimban dibiayai oleh pinjaman dari Jepang sebesar 118,9 miliar yen atau setara Rp 14,2 triliun. Pengucuran pinjaman ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan progres konstruksi.

Jepang mematok bunga pinjaman 0,1 persen dan jasa konsultasi 0,01 persen dengan durasi pinjaman 40 tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya