Menteri Rini Minta Seluruh BUMN Terlibat Dukung UMKM

Menteri BUMN, Rini Soemarno mendorong peran BUMN dalam memaksimalkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar jalan tol.

oleh Merdeka.com diperbarui 11 Jul 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 16:30 WIB
(Foto: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)
Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau rest area di Tol Palikanci (Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mendorong peran BUMN dalam memaksimalkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar jalan tol.

Salah satu caranya dengan menempatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar rest area jalan tol. Dengan begitu, diharapkan mampu menopang perekonomian daerah setempat.

"Kementerian BUMN itu harus lebih aktif meminta BUMN BUMN lain yang mempunyai kemampuan untuk membina UMKM dan mengembangkan UMKM. Ikut membantu untuk memanage UMKM yang akan ada di rest area," ujar dia di sela-sela meninjau UMKM di rest area 207 A Tol Palikanci, Rabu (11/7/2018).

Oleh karena itu, dirinya pun meminta keterlibatan seluruh BUMN agar terus mendorong UMKM terutama pada sektor perbankan. Hal itu dilakukan mengingat kontribusi UMKM sendiri begitu besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Jadi ini sebentar lagi kelihatannya saya mau menyiapkan bersama dengan perbankan. Karena BUMN ini juga punya yang namanya rumah kreatif BUMN. Kemungkinan ini yang akan kita aktifkan untuk membantu Jasa Marga dan Waskita dalam mengelola areanya UMKM," ujar dia.

"Karena itu dari sisi perbankan juga perlu membantu dengan mungkin mendapatkan kredit usaha rakyat dan hal-hal lain. Jadi ini kita sadari bahwa memang ini perlu. Ada satu wadah yang melakukan pembinaan dan memang UMKM-UMKM di rest area untuk benar-benar dimanfaatkan oleh mereka yang usaha mikro kecil," tambah dia.

Dengan demikian, melalui keterlibatan dari BUMN, Rini Soemarno berharap agar para pelaku usaha kecil ini dapat berkembang menjadi pelaku usaha menengah.

"Kalau ternyata mereka sudah menjadi semakin baik sudah menjadi menengah, mungkin mereka kita akan pindahkan ke area yang menengah dan ini nanti kita kasih lagi ke UMKM," kata dia.

 

 

Baru 9 Persen UMKM RI yang Masuk E-Commerce

Ilustrasi e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Sebelumnya, mayoritas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belum mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi digital. Padahal, potensi ekonomi UMKM di Indonesia sangat besar.

Staf khusus Menteri Ekonomi dan UKM Agus Muharram mengatakan, saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai 62,92 juta unit usaha atau 99,92 persen dari total unit usaha di dalam negeri. Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60 persen serta penyerapan tenaga kerja 116,73 juta orang atau 97,02 persen dari total angkatan kerja yang bekerja.

"Kenapa mayoritas pelaku UMKM belum mendapat manfaaat digital teknologi? itu karena sebagian besar pelaku UMKM belum sepenuhnya melek teknologi digital," ujar dia di Jakarta, Minggu 8 Juli 2018.

Data dari Delloite‎ Access Economics, menunjukkan lebih dari sepertiga UMKM di Indonesia atau 36 persen masih bersifat offline dan sepertiga lainnya atau 37 persen hanya memiliki kemampuan onlineyang sangat mendasar seperti komputer atau akses broadband.

"Hanya sebagian kecil atau 18 persen yang memiliki kemampuan online menengah yaitu menggunakan web atau media sosial. Sedangkan kurang dari sepersepuluh atau 9 persen adalah bisnis online lanjutan dengan kemampuan e-commerce," kata dia.

Bahkan, lanjut Agus, data dari McKinsey Global Institute menunjukkan hanya 5 persen UKM yang sudah mampu bertransaksi online.

"Padahal keterlibatan UKM secara digital bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen. Bahkan, diprediksi bisa memiliki pertumbuhan pendapatan antara 23 persen-80 persen jika terampil memanfaatkan teknologi digital," ungkap dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya